Advertisement

Promo November

Kader Posyandu di DIY Diperkuat untuk Menekan Kasus Stunting

Newswire
Senin, 10 Juli 2023 - 19:17 WIB
Maya Herawati
Kader Posyandu di DIY Diperkuat untuk Menekan Kasus Stunting Ilustrasi Posyandu Antara - Irwansyah Putra

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJADinas Kesehatan DIY memperkuat peran kader Posyandu di lima kabupaten/kota untuk menyosialisasikan pola hidup sehat kepada masyarakat untuk menekan angka stunting di provinsi ini.

"Kader Posyandu memiliki peran penting menjangkau masyarakat di desa sehingga kecakapan mereka akan kami perkuat," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkasiwi di Jogja, Senin (10/7/2023).

Advertisement

Menurut Endang, dari total  5.375 Posyandu di DIY masing-masing memiliki lima orang kader yang bertugas mempromosikan kesehatan.

Para kader yang dibentuk di masing-masing desa, kata dia, harus memiliki sejumlah kompetensi, mulai dari edukasi ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI kaya protein hewani sesuai umur balita, hingga kemampuan menerapkan komunikasi antarpribadi. "Mereka berperan memantau tumbuh kembang anak di Posyandu, serta mendampingi keluarga berisiko stunting," kata dia.

Untuk mempercepat penurunan stunting nasional, kata dia, Kementerian Kesehatan sedang melakukan upaya transformasi kesehatan dengan menyiapkan penguatan pelayanan primer.

"Mulai dari Posyandunya. kemudian di tingkat desa nanti akan dibuat semacam Puskesmas pembantu [Pustu] untuk pendekatan askes pelayanan kesehatan, baru kemudian ke Puskesmas," kata dia.

BACA JUGA: Belasan Jukir Ilegal Diamankan Petugas di Seputaran Malioboro, Sanksi Ini Menanti

Selain kader Posyandu, menurut dia, seluruh desa di DIY telah memiliki Tim Percepatan Pengurangan Stunting (TPPS) yang bertugas melakukan intervensi kesehatan dan non-kesehatan, antara lain terkait pemberian makanan tambahan, pemberian tablet atau multivitamin, serta pelayanan kesehatan lain.

Munculnya anak berisiko stunting, kata dia, melewati siklus yang panjang, bahkan pemicunya dimulai saat calon ibu masih remaja atau belum menikah.

Karena itu, untuk menekan angka stunting, Kanwil Kementerian Agama DIY juga mengoptimalkan program bimbingan pranikah bagi remaja usia sekolah dengan menggandeng seluruh guru bimbingan konseling (BK) yang tahun ini menyasar madrasah aliah di lima kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

Berdasarkan data Dinkes DIY, kata dia, prevalensi kasus stunting di DIY pada 2019 mencapai 21,04%, kemudian menjadi 17,3% pada 2021, dan kembali menurun pada 2022 menjadi 16,4%.

Endang optimistis dengan berbagai upaya pendekatan bidang kesehatan maupun edukasi akan mampu menekan angka stunting di DIY hingga mencapai 14% pada 2024 sesuai target dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan

News
| Minggu, 24 November 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement