Advertisement
Ribuan Perawat di Jogja Kebingungan Mendapat Izin setelah UU Omnibus Kesehatan Disahkan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jogja kecewa atas pengesahan Undang-Undang Omnibus Kesehatan yang baru disahkan. Kekecewaan tersebut lantaran aspirasi yang mereka sampaikan tidak diakomodasi pemerintah dalam perancangan undang-undang tersebut.
Masalah serius yang dihadapi perawat di Jogja setelah Omnibus Law Undang-Undang Kesehatan disahkan adalah izin praktik. “Anggota kami ada 4.000 orang, sebagian kini surat tanda registrasinya [STR] akan habis masa berlakunya, sedangkan di undang-undang baru ini tidak jelas mengaturnya, jadi mereka kebingungan sekarang,” kata Ketua PPNI Jogja, Subworo, Rabu (12/7/2023).
Advertisement
Subworo menjelaskan sebelum adanya undang-undang baru ini, STR diurus oleh organisasinya dengan masa berlaku lima tahun. “Kami yang memberikan rekomendasi, sebelum mendapat rekomendasi STR para perawat ini harus memenuhi penilaian yang ada di mana penilaiannya ini jadi indikator kelayakan mendapat izin lagi atau tidak. Sekarang berlaku seumur hidup, lalu pengawasannya seperti apa belum diatur lebih jelas, ini juga bikin bingung,” kata dia.
BACA JUGA: UU Kesehatan Disahkan DPR RI, Ini yang Disoroti Jokowi
Pengawasan perizinan praktik perawat jadi aspirasi yang sudah disampaikan PPNI Jogja ke pemerintah, jelas Subworo, tapi sama sekali tak diperhatikan. “Tak ada aspirasi kami yang diterima, ini yang bikin kecewa. Kami bingung juga dengan peraturan baru ini sekarang, tapi kami akan terus mendampingi para perawat yang izinnya kan habis dalam waktu dekat,” katanya.
Subworo berharap peraturan turunan dari Undang-Undang Omnibus Kesehatan ini dapat mengakomodasi aspirasinya. “Sekarang tinggal kami nunggu peraturan turunannya, realistis saja kami meskipun kecewa menerima juga karena tekad kami memang mengabdi ke masyarakat,” ujarnya.
PPNI Pusat, jelas Subworo, akan menggugat Undang-Undang Omnibus Kesehatan tersebut. “Infonya dari Pusat akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi, tapi detailnya seperti apa kami belum tahu. Terpenting bagi kami bagaimana perawat ini dalam perizinan dapat diawasi semata-mata untuk masyarakat agar tidak ada malpraktik,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dayung Putri Raih Perunggu, Medali Pertama Indonesia di Asian Games Hangzhou
- Bukan Jakarta, Kualitas Udara Palembang Terburuk se-Indonesia Hari Ini
- Polres Magelang Kota Bekuk Pelaku Pengeroyokan di Angkringan, 3 Orang Buron
- Wushu Sumbang Perak Asian Games Hangzhou, Medali Terbaik Indonesia di Hari I
Berita Pilihan
Advertisement

KLHK Akan Merehabilitasi Ekosistem yang Rusak Akibat Kebakaran di Gunung Bromo
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Dishub DIY: Kawasan Sumbu Filosofi Harus Bebas Polusi dan Kemacetan
- DPRD DIY: Perlu Pelibatan Masyarakat Jaga Citra Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia
- Pemda DIY Siapkan Perencanaan untuk Manajemen Sumbul Filosofi Usai Diakui UNESCO
- PKBI Gulirkan Inovasi Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi Waria di Jogja
- Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023
Advertisement
Advertisement