SV UGM dan Dirjen Pendidikan Vokasi Bahas Tantangan Vokasi Masa Kini
Advertisement
SLEMAN—Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Dialog Pendidikan Vokasi di Indonesia bersama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia, Kiki Yuliati. Ada sejumlah topik dibahas, salah satunya gerakan studi lanjut dan tantangan pendidikan vokasi masa kini.
"Betul kalau dari sisi kepentingan dosennya, kita sangat ingin para dosen ini sampai ke Guru Besar dan memang salah satu syarat guru besar harus mau doktor. Mau vokasi, mau akademik dia harus doktor," katanya, Kamis (13/7/202) di Ballroom Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) UGM.
Advertisement
Tantangan masa depan yang semakin kompleks, dinilai membuat permasalahan yang dihadapi industri membutuhkan kemampuan berpikir yang juga kompleks. Sehingga mau tidak mau sumber daya yang ada harus juga harus berpengetahuan doktor pada beberapa bidang.
"Saya juga minta tolong kepada Sekolah Vokasi UGM kalau boleh menawar, sudah buka Magister Terapan, bolehlah membuka Doktor Terapan. Ada beberapa Doktor Terapan yang kita perlukan," ujarnya.
Di sisi lain Kiki menjelaskan ada empat tantangan besar yang dihadapi pendidikan vokasi saat ini. Pertama yakni beban hidup angkatan kerja masa mendatang yang akan semakin berat. "Beban keseluruhan penyelenggaraan negara melalui pajak ini hanya 44% beban itu yang ditanggung oleh angkatan kerja," ungkapnya.
BACA JUGA: Belum Bayar Uang Sewa Tanah Kas Desa, Area Parkir Malioboro City Disegel Satpol PP
Tantangan itu masih ditambah dengan lapangan kerja memerlukan kompetensi yang semakin tinggi dan multi disiplin karena tantangan semakin kompleks. Sementara akan semakin banyak pekerjaan yang menggunakan teknologi lintas disiplin.
Tidak hanya itu tantangan lainnya yang harus dihadapi pendidikan vokasi menurut Kiki ialah pergeseran harapan masyarakat akan layanan pendidikan tinggi. Hal ini telah terjadi di negara lain di dunia.
Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono menerangkan bila Sekolah Vokasi UGM berkomitmen untuk mendukung Program Direktorat Jenderal Vokasi dalam memeratakan kualitas pendidikan vokasi di seluruh negeri. "Saya mempunyai tujuan dan harapan yaitu bisa mempercepat pengajaran vokasi di seluruh negeri," katanya.
SV UGM dijelaskan Agus menginisiasi gerakan studi lanjut. Menurutnya hilirisasi membutuhkan orang-orang yang berkomitmen terhadap ilmu pengetahuan dan juga praktik. "Gerakan yang kita lakukan pertama adalah studi lanjut. Yang masih S2 kita dorong untuk S3," ujarnya.
Selain berdialog, Sekolah Vokasi UGM juga memamerkan produk unggulannya seperti miniatur pemanen air hujan dan beton porus, mobil listrik, traktor listrik dan masih ada banyak lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kapuspen TNI Bantah Tersangka Ivan Sugianto Dibekingi Perwira TNI
Advertisement
Yogyakarta Marriott Hotel Ajak Tamu Nikmati Keajaiban Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Berita Populer
- HNSI Gunungkidul Meminta Ada Subsidi Premi Jaminan Ketenagakerjaan
- Meski Sudah Hujan, BPBD Masih Rutin Salurkan Air Bersih ke Warga di Sleman Barat
- Petani Padi Lahan Sawah Tadah Hujan di Bantul Mulai Tanam Palawija
- Peredaran Miras Ilegal dengan Sistem COD di Kulonprogo Digagalkan Polisi
- Pemkab Kulonprogo Terima Barang Milik Negara Jadi Aset Daerah
Advertisement
Advertisement