Advertisement
Dua Warga Suspek Antraks di Semanu Diketahui Sempat Menyembelih Kambing

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul masih menunggu hasil pengentesan dua orang suspek antraks, warga Dusun Semuluh, Ngeposari.
Hasil penyelidikan diketahui keduanya sempat menyembelih dan mengkonsumsi daging kambing sebelum muncul gejala mirip penyakit antraks.
Advertisement
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, usai mendapatkan laporan terkait dugaan kasus antraks di Dusun Semuluh, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel untuk kepastian penyakit.
BACA JUGA: Viral Penyakit Antraks di Gunungkidul, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati
Adapun penangan juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk antisipasi adanya penyebaran antraks. “Pemeriksaan dilakukan karena keduanya mengalami luka di bagian kulit,” kata Dewi kepada wartawan, Minggu (16/7/2023).
Meski demikian, hingga sekarang ia mengakui hasil tes belum keluar. Dewi berharap kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan tetap menjalankan kehidupan bersih dan sehat serta rajin berolahraga.
“Pastikan makanan yang dikonsumsi benar-benar sehat dan tidak terkontaminasi penyakit,” katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, usai mendapatkan laporan dari dinas kesehatan, langsung menerjunkan petugas guna pemeriksaan. Untuk memastikan, pihaknya sudah mengambil sampel tanah di sekitar lokasi kedua warga.
“Sampel tanah diambil pada Jumat [14/7/2023]. Hingga sekarang kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan,” kata Retno.
Menurut dia, berdasarkan penelusuran yang dilakukan petugas, kedua warga yang menjadi suspek antraks, melakukan aktivitas penyembelihan kambing dan mengkonsumsi dagingnya. Retno memastikan kambing yang disembelih masih dalam keadaan hidup.
BACA JUGA: Soal Penetapan KLB Antraks Gunungkidul, Bupati dan DPRD Beda Pendapat
“Untuk kasus di Semuluh belum ada dan sekarang baru dugaan. Untuk kepastian masih menunggu hasil tes, hingga sekarang juga belum ada laporan ternak mati,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Ngeposari, Ciptadi. Menurut dia, kedua warga yang menjadi suspek sempat menyembelih kambing sebelum meuncul luka mirip gejala antraks.
Meski demikian, ia belum mendapatkan laporan berkaitan dengan hasil pengetesan. Proses penelusuran alias surveilans di lokasi suspek juga masih terus berjalan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dugaan antraks ini. Sambil menunggu hasil lap, kami juga telah menyiapkan beberapa langkah untuk pencegahan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Indonesia Diminta Jadi Juru Damai Konflik India dan Pakistan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement