Advertisement

Marak Antraks, Ini Antisipasi dari Pemkot Jogja

Jumali
Senin, 21 April 2025 - 14:37 WIB
Jumali
Marak Antraks, Ini Antisipasi dari Pemkot Jogja Sapi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja terus melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak maupun daging yang masuk wilayahnya. Meskipun, sampai saat ini tak ada kasus antraks yang terjadi di Kota Jogja.

Kabid Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Jogja, Sri Panggarti mengatakan, pembinaan dan edukasi ke peternak serta rumah pemotongan hewan (RPH) yang ada di wilayahnya. Khusus untuk RPH, DPP memastikan hewan yang dipotong adalah hewan sehat dan bebas dari penyakit, baik lato-lato, penyakit mulut dan kuku dan antraks.

Advertisement

BACA JUGA: Gunungkidul Siapkan Vaksin Antraks

Apabila ditemukan hewan yang akan dipotong memiliki penyakit, imbuh dia, maka pihak RPH harus menolak untuk melakukan pemotongan. "Kemudian, untuk peternak, kami optimalkan pengawasan. Untuk memastikan hewan yang dipelihara sehat. Jika dibutuhkan pengobatan, kami akan membantu memberikan pengobatan,"  jelasnya, Senin (21/4/2025).

Menurut Panggarti, karena saat ini di beberapa wilayah ada kasus antraks, maka dinas juga mengoptimalkan penyuluhan kepada para peternak. Apabila ingin memasukkan hewan ternak, khususnya sapi harus dipastikan sehat dengan surat keterangan hewan (SKH) sehat.

"Jadi kewaspadaan ditingkatkan baik di tingkat peternak, kelompok maupun perorangan sama di RPH. Kemudian tentunya adalah juga masyarakat di atau konsumen diimbau untuk waspada jangan tergiur untuk membeli daging yang murah," terangnya.

Sedangkan untuk para peternak, Panggarti juga menyampaikan, agar mereka yang membeli sapi dan hewan dari luar Jogja untuk diisolasi terlebih dahulu. Dilakukan pemisahan antara sapi dan hewan yang baru datang dengan yang telah ada. Selain itu, peternak juga harus melakukan pemantauan terhadap kesehatan hewannya.

"Pemantauan ini dilakukan selama dua pekan. Dipantau bagaimana nafsu makannya, kotorannya, dan fisiknya. Apabila ditemukan ada yang tidak sehat, segera menghubungi kami. Kami akan melakukan penanganan," ungkapnya.

Terkait lalu lintas dan penambahan hewan kurban, Panggarti menyatakan sejauh ini masih belum begitu terlihat. Sebab, berdasarkan pemantauannya ke sejumlah peternak, rata-rata hewan ternak baik sapi maupun kambing yang dipelihara di kandang masih sekitar 130 ekor per kandang. Jumlah itu, dipastikan meningkat lebih dari 200 ekor per kandang jelang Iduladha 2025.

"Kalau dari mana hewan tersebut didatangkan, sejauh ini memang lebih banyak dari sekitar DIY dan Jawa Tengah," paparnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Sukidi berharap peternak untuk menjaga sanitasi, menjaga kesehatan lingkungan, dan memberikan makanan ke hewan yang bagus.

"Kami minta agar peternak aktif memberikan informasi kepada petugas apabila terjadi gejala-gejala ternak yang tidak wajar," harapnya.

Panggarti menambahkan, sebagai antisipasi terkait adanya antraks dan penyakit hewan saat menjelang Iduladha 2025, DPP juga bekerja sama dengan Satpol PP Kota Jogja untuk melakukan pemeriksaan ke pasar maupun ke penampungan hewan.
Berdasarkan data di DPP, per 16 Juni 2024 ada 65 titik pemantauan, yang terdiri dari 20 titik peternak, 37 titik pasar tiban, dan 8 titik yang tidak aktif. Sedangkan jumlah hewan yang  terpantau ada sebanyak 2.374, terdiri dari sebanyak 172 ekor, 1.995 ekor domba, 207 ekor kambing. Dari jumlah tersebut ada 17 ekor hewan sakit, terdiri dari 15 ekor mengalami pink eye, dan dua ekor indigesti.

"Pemeriksaan sendiri dilakukan selama dua pekan. Ke depan pemeriksaan juga akan kami lakukan sekitar dua pekan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Profil Paus Fransiskus yang Wafat Setelah Berjuang Melawan Pneumonia Ganda

News
| Senin, 21 April 2025, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement