Advertisement
Komisi Irigasi Bahas Rencana Tata Tanam Tahunan 2023/2024

Advertisement
JOGJA—Komisi Irigasi merumuskan draf Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY tentang Rencana Tata Tanam (RTT) Tahunan Periode 2023/2024. Dalam perumusan RTT tersebut, Komisi Irigasi berupaya turut memperhatikan adanya prakiraan terjadinya kemarau panjang tahun ini yang berpotensi terjadi kekurangan air apabila pola tanam yang diterapkan seperti tahun lalu.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Subarja menyampaikan merumuskan RTT merupakan salah satu tugas dan fungsi dari Komisi Irigasi.
Advertisement
Menurut dia, penyusunan RTT tersebut akan didasarkan pada keseimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi. Nantinya RTT menghasilkan pengaturan waktu dan lokasi untuk budidaya pada lahan sawah selama tahu tahun yang didasarkan pada umur tanaman agar mencapai intensitas tanam optimal, yang dapat dijadikan pedoman bagi petani selama satu tahun.
“Ini berawal dari data yang diambil dari petani mengenai lokasi tanamnya, luas lahan penanamannya, dan kebutuhan airnya. Dari data itu, kami hitung dengan ketersediaan air yang ada, sehingga muncul RTT tahun berikutnya,” katanya dalam Sidang Perumusan Draft SK Gubernur DIY tentang RTT Tahunan Periode Tahun 2023/2024 di Kantor Dinas PUP ESDM DIY, Kamis (13/7/2023).
BACA JUGA: Komisi Irigasi DIY Susun Rencana Tata Tanam Tahun 2022/2023
Perumusan kebutuhan air untuk tahun ini menurut Subarja tidak ada perbedaan signifikan dari tahun lalu. Namun, menurut Subarja, adanya prakiraan terjadinya musim kemarau panjang tahun ini menjadi perhatian tersendiri.
“Perbedaan ada, tapi tidak begitu, karena relatif musim ini dan musim kemarin sama. Hanya saja tahun ini ada isu kemarau panjang, tetapi kami sudah mengantisipasinya apabila terjadi kekurangan air maka dapat diantisipasi dengan pengaturan metode masa tanam yang digeser atau jenis tanaman yang diubah,” katanya.
Menurut Subarja biasanya pola tanam yakni padi-padi-palawija, namun dengan adanya prakiraan terjadinya musim kemarau panjang tahun ini maka pola tanam dapat diubah menjadi padi-padi dan palawija-palawija. “Sehingga tidak semuanya padi, dengan harapan airnya cukup, sehingga dikolaborasi sebagian ada palawija sesuai kondisinya,” ujar dia.
Selain itu, Subarja juga menyampaikan untuk daerah tertentu yang rawan kekeringan, pihaknya telah berupaya mengantisipasinya dengan adanya sumur pompa. “Kami ada 13 sumur pompa di Gunungkidul. Air permukaan yang kurang akan disuplai dengan sumur bor tersebut,” katanya.
Menurut Subarja, SK RTT diperkirakan rampung pada Agustus 2023. Dia berharap RTT tersebut dapat menjadi pedoman bagi petani dalam melangsungkan pertanian selama satu tahun.
Implementasi RTT
Kepala Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) DIY, Purwanto menyampaikan dalam pembahasan draf RTT dibahas pula mengenai implementasi RTT di tingkat petani. Dalam implementasinya selama ini menurut Purwanto masih ada petani yang belum memiliki pemahaman yang sama terkait dengan kebutuhan air dan ketersediaan air yang ada.
Menurut Purwanto ada masyarakat yang cenderung tidak tepat sasaran dalam menggunakan air, apabila tidak ada batasan dalam penggunaannya. Bagi dia, masyarakat perlu disadarkan untuk dapat menggunakan air sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga hasil tanam dapat optimal.
“Targetnya dengan pemahaman yang sama, yang cukup memadai target program irigasi ini bisa berhasil, antara ketersediaan dan kebutuhan air bisa sinkron. Harus cocok antara ketersediaan dan kebutuhan [air] yang ada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dikaitkan Kasus Korupsi BTS, Menpora Dito Sebut Ini Risiko Terjun di Dunia Politik
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Kurang Asupan Protein? Coba Konsumsi Ini
- Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Jadi Juara Lomba Making Bed Competition 2023
- 18+ dari Pulang ke Uttara Hadir dengan Konsep Baru
- Kampung Wisata Kali Gajah Wong Mandiri Kelola Sampah
- Cuaca Sepanjang Hari Ini, Panas Terik Menyilaukan dengan Suhu sampai 31 derajat Celcius
Advertisement
Advertisement