Advertisement
TPST Piyungan Tutup, Satpol PP Jogja Memperketat Penjagaan Depo Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Satpol PP Jogja memperketat penjagaan depo sampah di wilayahnya setelah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup, Senin (17/7/2023). Penjagaan tersebut untuk mengantisipasi membludaknya sampah yang tertampung di depo.
Kepala Satpol PP Jogja Octo Arafat menjelaskan pihaknya sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja untuk memperketat penjagaan depo sampah.
Advertisement
“Depo sampah ini dijaga petugas gabungan, kalau pagi dijaga petugas DLH, kami bagian sore dan malamnya, semuanya berjalan dengan baik,” katanya.
Perketat penjagaan depo sampah, jelas Octo, dilakukan sejak Minggu (16/7/2023) kemarin. “Perketatan memang dilakukan dari lama, terutama dua hari ini karena infonya TPST Piyungan tutup. Selain perketatan petugas kami di lapangan juga melakukan edukasi pemilahan sampah, kami himbau sampah organik dikelola di rumah saja,” katanya.
Pantuan lapangan Satpol PP Jogja pada depo-depo sampah, lanjut Octo, memang terdapat penumpukan akibat TPST Piyungan ditutup. “Depo-depo juga sudah kami tutup dan dijaga agar tidak ada pembuangan sampah ke depo sampai TPST Piyungan dibuka lagi,” ujarnya.
BACA JUGA: Bumi Mataram Bakal Dilintasi Dua Tol, Begini Rincian Kemajuan Pembangunannya
Kepala Bidang Penanganan Persampahan DLH Jogja Ahmad Haryoko sudah menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah organik ke depo sejak Minggu lalu.
“Kami sudah koordinasikan ke forum bank sampah agar turut mensosialisasikan pengolahan sampah organik ini tidak hanya saat TPST Piyungan ditutup,” jelasnya.
Haryoko menjelaskan berbagai macam cara pengolahan sampah organik yang praktis sudah disosialisasikan ke masyarakat Jogja. “Kami juga lakukan fasilitasi, misalnya masyarakat memilih pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk juga kami sediakan, biopori juga, dan model lainnya,” katanya.
Produksi sampah Kota Jogja, jelas Haryoko, sendiri mencapai 214 ton perhari. “Jauh berkurang dibanding saat Mei yang mencapai 275 ton perhari, akan kami turunkan terus volumenya,” katanya.
TPST Piyungan sendiri menyediakan kuota sampah dari Kota Jogja sebesar 210 ton perhari. “Masih kurang empat ton memang, kami berharap masyarakat juga turut mengurangi volume sampah terutama sampah organik agar dikelola di lingkungan sekitar saja dan tidak dibuang ke depo karena mudah mengolahnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Melihat Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- MBG Jadi Potensi Pasar Perikanan untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan DIY
- Kebersihan Malioboro, Kusir Bawa Parfum untuk Semprot Kencing Kuda
- Cegah Penyebaran Antraks, Ternak di Zona Merah Gunungkidul Akan Divaksin
- Selain Kelola Sampah, Bank Sampah di Sosromenduran Lakukan Pelatihan dan Edukasi Masyarakat
- Operasi Ketupat Progo 2025 Berakhir, Angka Kriminalitas di Bantul Meningkat
Advertisement