Advertisement
Workshop Kader Posyandu, Siapkan Layanan Sesuai Siklus Hidup

Advertisement
SLEMAN—Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Sleman disiapkan untuk mendukung pelayanan primer sesuai siklus hidup. Siklus ini dimulai dari ibu hamil, bayi, Balita, anak, usia produktif hingga lansia. Seluruh kelompok usia akan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kewenangan mulai Posyandu, Pustu, hingga Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menjelaskan kebijakan dari Kementerian Kesehatan mengarahkan agar pelayanan posyandu tidak lagi terkotak-kotak sesuai dengan program, seperti yang dilakukan sebelumnya.
Advertisement
"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ada Posyandu Lansia, Posyandu KIA [Kesehatan Ibu dan Anak], Posyandu Remaja, serta Pos Binaan Terpadu atau Posbindu. Nantinya, semuanya akan menjadi satu. “Nantinya posyandu disebut Posyandu Center of Excellence," katanya dalam Workshop Kader Posyandu yang digelar di Aveon Hotel, Selasa (8/8/2023).
BACA JUGA: Hukuman Mati Ferdy Sambo Jadi Penjara Seumur Hidup
Workshop dengan tema Kader Terampil Posyandu Berhasil Mendukung Integrasi Layanan Primer di Aveon Hotel ini melibatkan 20 peserta yang merupakan kader posyandu perwakilan 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman.
"Posyandu diharapkan menjadi Centre of Excellence yang melayani seluruh siklus hidup, dari mulai ibu hamil, anak, remaja, usia produktif, sampai lansia. Semuanya akan ditangani secara paripurna di posyandu tersebut. Jadi harapan kami besar sekali, kader Posyandu menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di Sleman," kata dia.
Tekan Stunting
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan melalui workshop ini diharapkan kader posyandu di Sleman dari yang sebelumnya terkelompokkan sesuai kategori usia, dapat menambah wawasan lebih luas dalam pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
BACA JUGA: Hukuman Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf Diringankan oleh Mahkamah Agung
Kader posyandu juga diharapkan dapat menekan angka stunting di Kabupaten Sleman. "Kami berusaha terus menerus agar angka stunting turun. Harapannya yang jadi penggeraknya adalah dari kader Posyandu. Mereka dapat mengedukasi masyarakat bagaimana mencegah stunting," katanya.
Berdasar data, saat ini angka kasus stunting di Bumi Sembada berada di angka 6,88%. Jika dilihat lebih dalam, ternyata 80% kasus stunting justru berasal dari keluarga berkecukupan. "Kenapa anaknya bisa terkena stunting? Karena pola asuh yang kurang pas. Kader posyandu tugasnya mendampingi orang tua," kata dia. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement