Advertisement

Warga Munculkan Bregada, Begini Pesan Dinas Pariwisata Sleman...

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 21 Agustus 2023 - 21:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Warga Munculkan Bregada, Begini Pesan Dinas Pariwisata Sleman... Bregada Dusun Purwobinangun, Bimomartani, Ngemplak, Sleman - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Warga tingkat padukuhan atau dusun di Sleman mulai banyak memunculkan bregada sebagai kegiatan budaya di kampungnya. Dinas Pariwisata setempat mengimbau agar warga tetap menjaga kelestariannya dan tidak hanya sekadar faktor latah.

Salah satu padukuhan yang menggelar kirab budaya dengan menampilkan bregada adalah Padukuhan Purwobinangun-Koroulon Lor, Bimomartani, Ngemplak, Sleman. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (20/8/2023) itu tidak hanya menampilkan bregada tetapi juga arak-arakan gunungan dari lima RT. 

Advertisement

Kepala Dusun Padukuhan Purwobinangun-Koroulon Lor Hanang Tri Nugroho mengatakan acara yang dikemas dalam merti dusun, kenduri dan kirab budaya ini dilaksanakan sebagai wujud syukur atas berkat dan hasil bumi, serta menapak tilas sejarah berdirinya Dusun Purwobinangun dan Koroulon. 

"Acara ini baru pertama kali digelar. Harapannya nanti dengan adanya kegiatan ini bisa menggali potensi budaya di padukuhan sekaligus persiapan menciptakan desa wisata," kata dia.

Baca juga: Transaksi Janggal Rp349 Triliun, Mahfud MD: Pemerintah Sudah Bentuk Satgas

Hanang menjelaskan penyelenggaraan Merti Dusun ini dibiayai dari pemerintah melalui dana Keistimewaan ditambah dengan dana swadaya masyarakat. Selain kirab, warga juga menampilan tarian dolanan anak. 

Ia mengatakan, anak muda sengaja dilibatkan menjadi bregada untuk turut terlibat menggali potensi budaya di kampungnya sendiri. 

Kepala Dinas Pariwisarta Sleman Ishadi Zayid mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya keberadaan bregada yang dikemas dalam kirab budaya menjadi bukti bahwa dusun-dusun mencintai kebudayaan. 

Meski demikian, ia berpesan agar bregada-bregada di tingkat padukuhan tidak muncul karena faktor latah. Selain itu dusun juga harus bijak dalam menggunakan dana keistimewaan. "Jangan hanya ikut-ikut kampung lain yang sudah punya bregada," katanya. 

Ia juga berharap bregada yang ditampilkan mencerminkan sejarah dari dusun yang bersangkutan. "Bregada itu kan macam-macam ya. Harapannya bregada itu mencirikan dusun itu sendiri. Misalnya diambil dari orang yang pertama kali tinggal di dusun itu," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023

Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

28 Perusahaan Segera Mengantre di Bursa, Mayoritas Sektor Konsumer Nonsiklikal

News
| Sabtu, 23 September 2023, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir

Wisata
| Sabtu, 23 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement