Di Tirtoadi, Area Makam dan Masjid Terdampak Proyek Tol Jogja-YIA
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah fasilitas umum terdampak proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo seksi 3 yang menghubungkan Yogyakarta dengan Bandara Internasional Airport (YIA) Kulonprogo.
Hal itu terlihat dari hasil pematokan Right of Way (ROW) lahan proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo seksi 3 di Tirtoadi, Mlati, Sleman, Senin (21/8/2023).
Advertisement
Dukuh Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Heru Winarta, 54, mengungkapkan ada sebanyak 127 bidang tanah yang berpotensi terkena proyek jalan tol Jogja-Solo-Kulonprogo. Dari jumlah bidang tersebut, ada 1 makam dan satu masjid yang akan terdampak proyek tersebut.
"Sisanya pemukiman. Untuk pematokan hari ini, hari pertama. Sebelum pematokan, sudah ada konsultasi publik ke warga," katanya di sela kegiatan.
Menurut Heru, berdasarkan konsultasi publik, mayoritas warga di Rajek Lor mendukung proyek pembangunan tol. Oleh karena itu, sejauh inj tidak ada penolakan warga atas proyek strategis nasional tersebut.
Meski mendukung, Heru mengaku ada harapan khusus dari warga terkait dengan proyek tol. Mereka berharap masih diberikan akses jalan dan dilakukan pembenahan saluran air.
"Harapannya dipingirnya (tol) dikasih jalan. Agar yang enggak kena proyek bisa untuk jalan. Selain itu, saluran air juga harus dibuat bagus," ucap Heru yang lahannya juga terkena proyek tol.
Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kanwil BPN DIY, Margaretha Elya Lim Putraningtyas mengatakan, IPL jalan tol Jogja-YIA sudah terbit untuk wilayah Sleman dan Bantul.
BACA JUGA: Begini Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Lahan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo Seksi 3
Luas lahan yang dibutuhkan untuk tol Jogja-YIA sekitar 3.400 bidang untuk dua Kabupaten. Rinciannya, lahan di kabupaten Sleman 2.500an bidang dan Bantul 800an bidang.
Pematokan lahan untuk jalan tol Jogja-Solo seksi 3 kali pertama digelar di Padukuhan Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Kegiatan ini akan dilanjutkan ke kalurahan terdampak lainnya. Pematokan ini adalah tindak lanjut dari diterbitkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Pemda DIY pada akhir Juli lalu.
Sebelumnya, Tim pemberkasan PPK pengadaan lahan jalan tol Jogja-Solo-Kulonprogo, Priyanto mengatakan pematokan dimulai dari padukuhan Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman.
"Setelah itu, pematokan akan dilanjutkan ke sejumlah titik di Trihanggo, Nogotirto Banyuraden. Untuk yang Rajek Lor dan Rajek Ngemplak hari ini, berapa titiknya saya lupa," katanya.
Priyanto menambahkan, pihaknya sengaja menggandeng personel dari PT Jasamarga Jogja Solo, PT Adhi Karya dan pihak padukuhan setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan patok yang terpasang benar dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Nantinya, setelah pematokan akan ada pengukuran oleh satgas tim P2T (panitia pengadaan tanah)," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement