Sandiaga: Pergerakan Wisnus Masih Butuh Dorongan Asita
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi pertumbuhan dan perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif DIY, pasca pandemi, hingga saat ini.
Menurutnya, DIY selalu bisa menghadirkan variasi kreatif atas produk-produk pariwisata sehingga mendukung pertumbuhan sektor lainnya. Hanya saja, persoalan yang dihadapi saat ini bagaimana bisa menggerakkan wisatawan nusantara (wisnus) ke banyak tempat.
Advertisement
Hal itu disampaikan Sandiaga saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) 2023 pada Selasa (29/8/2023)di Amartapura Plenary Hall, The Alana Hotel Yogyakarta.
BACA JUGA: Produk UMKM dari 14 Kemantren di Jogja Dipamerkan di Balai Kota
DIY, kata Sandiaga, selalu menjadi leading terkait angka persentase tingkat hunian kamar per hari yang hampir mencapai di atas 90%. Banyaknya event-event yang diselenggarakan di DIY dikatakan menjadi salah satu faktor pendorong yang mempengaruhi angka tersebut.
“Kami memiliki big data monitoring event-event berkelas nasional, berkelas internasional, dan di kelas daerah maupun juga yang ada di level desa-desa wisata," katanya.
Oleh karena itu, Ia mengapresiasi kepada ekosistem dari pariwisata dan ekonomi kreatif DIY yang bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya untuk membangkitkan sektor pariwisata. Termasuk target menaikkan jumlah kunjungan wisnus.
"Seluruh pihak pegiat sektor pariwisata masih memiliki target yang harus dicapai yakni sebanyak 1,2 sampai 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara. Dimana hingga saat ini, perjalanan wisatawan nusantara masih di bawah angka 500 juta," katanya.
Oleh karena itu, para pelaku wisata diminta untuk bergandengan tangan, bersama-sama memanfaatkan momentum liburan untuk mendorong pergerakan wisnus. Hal tersebut diwujudkan, melalui hadirnya desa-desa wisata yang menawarkan berbagai produk wisata menarik kepada wisatawan.
Jika tahun sebelumnya desa wisata Nglanggeran dinobatkan dan akhirnya menjadi desa wisata terbaik di seluruh dunia menurut UNWTO di Gunungkidul, maka semua pihak harus melihat produk wisata berbasis budaya, sejarah maupun berbasis alam yang layak ditawarkan kepada wisatawan adalah dari Desa Wisata Wukirsari.
"Di Kulonprogo ada Desa Wisata Hargotirto dan di Kota Jogja ada Kampung Wisata Purbayan,” kata Sandiaga.
Terapkan 3G
Sandiaga menyampaikan, untuk terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata di Indonesia, ASITA diharapkan dapat senantiasa fokus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dengan menerapkan 3G yaitu Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gas Pol (Garap Semua Potensi Online).
“ASITA ini saya harapkan juga sudah fokus bikin kegiatan, memberikan pelayanan kepada anggotanya, dan fokus kepada hal-hal yang positif. Jangan fokus kepada hal-hal negatif. Hindari persepsi-persepsi yang bisa mengganggu pariwisata dan ekonomi kreatif kita," katanya.
"Saya berharap asosiasi juga ikut bersama dengan asita untuk mendorong penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja. ASITA juga punya peran penting karena pariwisata ini adalah pariwisata yang menjadi penopang ekonomi hijau, ekonomi yang dekat dengan keberlanjutan lingkungan,” terang Sandiaga.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menuturkan, menjadi suatu kehormatan bagi masyarakat pariwisata di DIY, karena penyelenggaraan Rakernas IV ASITA membuat Yogyakarta semakin dikenal di kalangan kepariwisataan nasional maupun dunia.
"Event ini bisa dipastikan akan memberi nilai tambah bagi Yogyakarta yang sekarang ini dinilai sebagai daerah tujuan wisata unggulan, dan sudah mulai bergerak ke arah wisata konvensi tingkat regional dan global, seiring pelaksanaan beberapa acara G20 pada tahun 2022 silam," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Sri Paduka mengatakan, perlu disadari bahwa setidaknya pariwisata memiliki dua karakteristik yang khas, yakni sifatnya yang multidimensional dan berskala tanpa batas atau borderless. Dari sifat yang pertama, jika ingin sukses meraih perpanjangan length of stay dan peningkatan tourist-spending, maka dalam menggarap kepariwisataan ini, harus melibatkan berbagai sektor dan kelembagaan.
"Sementara pada sifat yang kedua, penggarapannya pun harus berskala lintas batas, dengan keterpaduan antar regional. Dengan visi dan harapan tersebut, saya menyambut baik diselenggarakannya Rakernas ini, sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap jajarannya," katanya.
Harga Tiket
Ketua Rakernas Asita IV 2023 sekaligus Penasihat DPD ASITA DIY Edwin Ismedi Himna mengakui terkait minimnya pergerakan wisnus pada tahun ini. Menurut Edwin, mahalnya tarif tiket pesawat udara menjadi salah satu pemicunya.
Dijelaskan Edwin, setelah pandemi tidak ada lagi tiket pesawat untuk jalur domestik yang harganya di bawah Rp 1 juta. Sebelum pandemi masih ditemukan maskapai yang menjual tiket di bawah Rp 1 juta. "Jangan sampai wisatawan lebih memilih ke luar negeri, terutama negara ASEAN karena tiket pesawatnya lebih murah," katanya.
Menurut Edwin, pergerakan wisnus saat ini masih didominasi ke wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Misalnya, destinasi utama yang dikunjungi masih seputar Jogja, Bali, Bromo, Lombok dan kini beberapa juga sudah banyak yang ke Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
"Untuk destinasi lainnya masih belum banyak peminatnya. Ya karena harga tiket tadi. Misalnya ke Papua harganya tinggi atau ke Danau Toba di Sumatera Utara. Selain itu, masalah akses seperti direct flight dari Jogja belum sepenuhnya pulih," ungkap Edwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement