Advertisement
Perbaikan Enam Jembatan di Bantul Senilai Rp11,6 Miliar Rampung Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul sepanjang 2023 melakukan perbaikan terhadap enam jembatan rusak yang ada di wilayahnya. Pada APBD perubahan tahun ini Bumi Projotamansari mengaku tidak lagi menganggarkan dana pemeliharaan jembatan rusak lantaran keterbatasan anggaran.
Kepala DPUPKP Kabupaten Bantul Aris Suharyanta menjelaskan, proses pemeliharaan jembatan rusak dilakukan berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan masing-masing wilayah. Untuk tahun ini enam jembatan yang diperbaiki itu tersebar di sejumlah kapanewon dengan total anggaran mencapai kurang lebih Rp11,5 miliar.
Advertisement
"Semua dari APBD 2023, untuk anggaran perubahan kita tidak memungkinkan lagi untuk menambah pemeliharaan jembatan yang rusak lantaran keterbatasan dana," kata Aris, Minggu (3/9/2023).
Aris belum merinci berapa jembatan lagi di Kabupaten Bantul yang membutuhkan dana pemeliharaan dan mendesak untuk diperbaiki. Hanya saja ia memastikan bahwa proses perbaikan jembatan yang rusak sudah dicermati oleh pihaknya, sehingga yang mendesak dan perlu untuk segera diperbaiki akan dilakukan pengerjaannya.
BACA JUGA: Seorang Pria Meninggal di Parangkusumo Usai Jalani Ritual Puasa 7 Hari
Adapun enam jembatan yang mendapat proses pemeliharaan di tahun ini yakni Jembatan Dagaran Palbapang Nglebak-Kauman dengan anggaran Rp493,3 juta, Jembatan Pandes II-Glagah Kidul Wonokromo Pleret yang menelan dana Rp899,9 juta, kemudian Jembatan Dogongan dengan anggaran Rp5 miliar.
"Tiga lainnya ada Jembatan Giriloyo sebesar Rp2 miliar, Jembatan Jomegatan Rp.510,9 juta dan Jembatan Sanggrahan dengan dana Rp.2,6 miliar," jelasnya.
Salah satu jembatan yang juga mendesak untuk diperbaiki yakni Jembatan Pucunggrowong yang berlokasi di Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Imogiri. Rusak sejak awak tahun lalu, fasilitas publik yang cukup penting bagi warga sekitar ini belum kunjung diperbaiki instansi terkait sampai dengan menjelang akhir tahun ini.
Lurah Karangtengah Haryanto menjelaskan, jembatan itu rusak akibat tergerus aliran air yang deras pada musim penghujan Januari silam. Bagian penghubung jembatan dengan jalan di sisinya putus selebar kurang lebih satu meter. Akibatnya kendaraan roda empat tidak bisa melalui jalan itu sejak lebih dari setengah tahun belakangan.
"Jembatan itu jadi penghubung antara wilayah Karangtengah, Sriharjo, Selopamioro dan Gunungkidul. Perannya sangat vital bagi warga. Dampaknya ya sangat terhambat untuk beraktivitas karena pengendara harus menempuh jalur melingkar apa lagi roda tiga dan selebihnya," kata dia.
Sebagai solusi sementara, Pemerintah Kelurahan setempat sudah membangun jembatan bermodal bambu di sebelahnya. Jalur itu kini kerap dimanfaatkan oleh pengendara roda dua untuk beraktivitas. Pihaknya berharap agar jembatan utama segera diperbaiki agar aktivitas warga baik untuk pendidikan, ekonomi dan sosial bisa lebih lancar ketika melewati area itu.
"Besar harapan kami bisa segera diperbaiki di tahun ini dengan anggaran perubahan. Kalau belum memungkinkan ya bisa dianggarkan paling lambat tahun depan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement