Advertisement

Darurat Kekeringan di Bantul Diperpanjang Tiga Bulan

Lugas Subarkah
Senin, 04 September 2023 - 16:27 WIB
Ujang Hasanudin
Darurat Kekeringan di Bantul Diperpanjang Tiga Bulan BPBD Bantul Salurkan air bersih di sejumlah wilayah, beberapa waktu lalu. - ist BPBD Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Status darurat bencana kekeringan di Bantul diperpanjang mulai 4 September hingga 30 November mendatang. Hal ini disebabkan kekeringan masih terus terjadi dan air bersih masih terus disalurkan ke sejumlah wilayah.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan pertimbangan diperpanjangnya status darurat bencana kekeringan ini karena dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hingga Desember situasi masih relatif kering.

Advertisement

Perpanjangan ini merupakan perubahan status darurat bencana kekeringan yang ditetapkan melalui SK Bupati Bantul No. 312/2023 tentang Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan 2023, yang berlaku sejak 6 Juli hingga 3 September.

“Dari BMKG menyebutkan awal Desember katanya mulai hujan, tapi tidak langsung banyak. Diprediksi bisa sampai Januari. Jadi September ini masih kemarau. Desember mulai masuk musim penghujan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).

Dengan diperpanjangnya status darurat bencana kekeringan ini, maka penganggaran untuk kekeringan bisa diajukan dalam mekanisme Belanja Tidak Terduga (BTT). Meski demikian, sampai saat ini anggaran dari BPBD sendiri belum semuanya terpakai. “Masih 13 persen,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPBD Bantul, per Senin (4/9/2023), kekeringan terjadi di tujuh kapanewon, 12 kalurahan dan 16 dusun. Adapun total masyarakat yang terdampak yakni sebanyak 1.913 KK atau 7.774 jiwa.

BACA JUGA:Bantul Kekeringan, 905 Ribu Liter Air Bersih Disalurkan

Total air bersih yang telah disalurkan yakni sebanyak 960.000 liter atau 192 tangki air bersih. Dari jumlah tersebut, BPBD Bantul menyalurkan 51 tangki, PMI Bantul 82 tangki dan Dinas Sosial Bantul melalui Tagana Bantul sebanyak 59 tangki.

Adapun wilayah terparah terdampak kekeringan yakni Kapanewon Dlingo, khususnya Kalurahan Terong dan sekitarnya, yang meliputi 4.502 jiwa dan sampai saat ini telah mendapat sebanyak 636.000 liter atau 127 tangki air bersih.

Wilayah kedua yang juga parah yakni Kasihan dengan jumlah terdampak 585 jiwa dan telah mendapat 125.000 liter atau 25 tangki air bersih. Imogiri juga cukup parah dengan jumlah 1.026 jiwa terdampak dan telah mendapat 8.000 liter atau 16 tangki air bersih.

Wilayah terdampak kekeringan lainnya meliputi Piyungan sebanyak 316 jiwa, Pleret 585 jiwa, pajangan 160 jiwa dan Pundong 945 jiwa. Semua wilayah tersebut telah mendapatkan droping air bersih dengan jumlah berbeda-beda sesuai yang dibutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Elon Musk: PLTS Jadi Solusi Atasi Krisis Air Global

News
| Senin, 20 Mei 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement