Advertisement

Ditemukan Situs Bangunan Keputren di Pleret, Begini Struktur yang Diekskavasi

Lugas Subarkah
Selasa, 05 September 2023 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Ditemukan Situs Bangunan Keputren di Pleret, Begini Struktur yang Diekskavasi Sejumlah pekerja menutup kembali situs Keputren, di Pleret, Selasa (5/9/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sebuah situs berupa struktur yang diduga pagar dan saluran air, di Putren, Pleret kini mulai diekskavasi untuk kepentingan penelitian. Lantaran status tanah masih milik warga, situs ditutup kembali setelah pengumpulan artefak.

Tenaga Ahli ekskavasi di situs Keputren, Pusat Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Heri Priswanto, menjelaskan situs tersebut sebenarnya sudah ditemukan sejak 1980-an, tetapi baru diekskavasi mulai 10 Agustus lalu oleh Dinas Kebudayaan DIY.

Advertisement

“Pada 1980-an, ada warga yang mengangkat batu andesit. Batu andesit itu dijadikan [dipasang] di depan rumahnya. Sekarang Dinas Kebudayaan DIY mencoba meneliti, yang notabene lokasi ini masih milik masyarakat, properti pribadi,” katanya, Selasa (5/9/2023).

Ekskavasi berlangsung hingga Kamis (7/9/2023). Dari data hasil ekskavasi ini, telah dibuka sebanyak 24 kotak gali, yang diduga merupakan bagian dari struktur pagar berbahan bata dan saluran air atau selokan. “Kami juga jumpai adanya sebuah struktur yang seperti lantai, tapi bahannya bata satu lapis,” ungkapnya.

Struktur pagar diketahui berorientasi barat-timur dengan panjang 7 meter dan lebar 70 sentimeter, dengan tiga sampai empat lapis bata. Sementara struktur selokan bentuknya berkelok dan bercabang dengan lebar bervariasi, antara 40-70 sentimeter.

BACA JUGA: Belanda Kembalikan Benda Bersejarah Indonesia, Ada Keris

Selain sejumlah struktur itu, pihaknya juga menemukan beberapa artefak yang berupa pecahan wadah seperti kendi dan wadah air terbuka. “Dari temuan itu kami menginterpretasikan, memang Keputren ini lokasi permukiman era Pleret, yaitu abad ke-17, era Amangkurat I,” paparnya.

Hal ini sesuai dengan data sejarah yang menyebutkan Keputren adalah lokasi untuk para putri raja dan para selir ditempatkan di sebuah kompleks milik kraton. “Dengan ekskavasi ini, data struktur bata dan artefak, sudah klop. Ini sebuah komponen permukiman,” kata dia.

Beberapa artefak yang ditemukan memiliki motif seperti yang dijumpai dari Kerajaan Majapahit. Hal ini menunjukkan jika yang memiliki benda tersebut dipastikan bukan rakyat biasa, melainkan bangsawan. “Ini menekankan ini adalah lokasi yang penting,” katanya.

Adapun di Pleret terdapat beberapa klaster situs sejarah, yakni Masjid Kauman, Kerto, Makam Ratu Malam, Kedaton dan Keputren. “Yang Keputren ini baru, karena data hasil ekskavasi baru kita dapatkan sekarang,” ungkapnya.

Karena status tanah masih milik pribadi, setelah ekskavasi selesai, situs ini ditutup kembali demi menjaga keamanan situs maupun warga sekitar. Menurutnya, idealnya tanah tersebut nanti dibeli oleh Pemda DIY untuk menjaga keutuhan situs tersebut, seperti beberapa situs di Pleret lainnya.

Warga setempat, Suptiyanto, mengatakan situs tersebut selama ini dijaga oleh warga, salah satunya ayahnya.ia menceritakan di atas situs tersebut selama ini tidak didirikan bangunan, melainkan hanya tanah kosong dengan beberapa pohon.

Warga kemudian mengkomunikasikan temuan tersebut kepada Dinas Kebudayaan DIY untuk diekskavasi. Ia juga berharap lahan tersebut dapat dibebaskan. “Harapannya bisa memberikan kelengkapan sejarah di Pleret,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement