Status Global Geopark Dapat Dipertahankan, Ini Ancaman yang Bakal Dihadapi Gunungsewu
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Geopark Gunungsewu berhasil mempertahankan status keanggotaan UNESCO Global Geopark (UGG). Keberhasilan ini diharapkan bisa mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengaku senang dengan keberhasilan Kawasan karst Gunungsewu mempertahankan status UNESCO Global Geopark. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sekitar geopark dengan kearifan lokalnya masih tetap melestarikan dan meningkatkan fungsi warisan bumi ini. “Kami bersyukur Geopark Gunungsewu kembali mendapatkan green card sehingga status UNESCO Global Geopark dapat dipertahankan,” kata Windu, Selasa (12/9/2023).
Advertisement
Meski demikian, dia mengakui, ada tugas berat agar kelesatrian tetap harus dijaga. Hal ini sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan di Kawasan geopark.
Windu menjelaskan, pariwisata berkelanjutan bertumpu pada pengembangan yang bertumpu pada alam. Namun di sisi lain, pelaksanaannya tidak merusak dan tetap berusaha mempertahankan kondisi alam yang ada. “Intinya pariwisata yang memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan. Tujuannya, agar anak cucu kita tetap bisa menikmati warisan bumi ini,” katanya.
Untuk mewujudkan hal ini tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah. Namun demikian, juga membutuhkan peran dari berbagai pihak, termasuk didalamnya warga sekitar. Sesuai dengan konsep pengembangan geopark terdapat tiga fungsi, yakni pelestarian, edukasi dan pemberdayaan masyarakat. “Pengembangan wisata tidak boleh merusak alam di Kawasan geopark,” katanya.
BACA JUGA: Selamat! Gunungsewu Berhasil Pertahankan Status Global Geopark
Sebelumnya diberitakan, Kawasan karst Gunungsewu berhasil mempertahankan status UNESCO Global Geopark untuk kedua kalinya sejak ditetapkan di 2015 lalu. Kepastian ini diumumkan dalam Konferensi M’Goun UNESCO Global Geopark di Maroko pada 5-10 September 2023.
Sekretaris Geopark Gunungsewu, Hary Sukmono mengatakan, sudah mendapatkan hasil dari revalidasi Geopark Gunungsewu. Didalam konferensi UNESCO Global Geopark yang berlangsung di Maroko mendapatkan predikat green card. “Status UNESCO Global Geopark dapat dipertahankan,” katanya.
Menurut dia, keberhasilan mempertahankan status jaringan geopark dunia sudah diprediksi sejak awal. Hary, mengakui sebelum penilaian ulang dilakukan sudah melakukan berbagai persiapan bersama dengan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI). “Jadi ada pravalidasi dari KNGI sehingga saat tim UNESCO datang, maka sudah benar-benar siap didalam penilaian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement