Advertisement
Penderita ISPA dan Flu di Jogja Meningkat 40%, Kemarau Panjang Faktor Utamanya
Pnemonia / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan flu di Kota Jogja meningkat drastis selama Agustus-September ini, tercatat peningkatannya sebanyak 40%. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja menyebut salah satu faktor penyebabnya musim kemarau panjang.
Sebab musim kemarau panjang ini lantaran banyak dikeluhkan oleh penderita ISPA. Tah hanya ISPA, Dinkes Jogja juga mencatat peningkatan penderita penyakit flu dan sejenisnya selama Agustus-September ini.
Advertisement
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Jogja Endang Sri Rahayu menyebut penyakit yang paling banyak mengalami peningkatan adalah radang tenggorokan dan batuk. “Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui droplet, cairan dari penderita saat bersin atau batuk,” katanya, Sabtu (23/9/2023) lalu.
Dinkes Jogja, lanjut Endang, meminta masyarakat yang bergejala ISPA untuk segera memeriksanya. “Meskipun sekarang gejalanya masih ringan, tentu mestinya diperiksakan juga karena di tiap puskesmas juga sudah bisa memberikan layanan yang cukup. Termasuk juga untuk flu, ini tidak boleh disepelekan,” paparnya.
BACA JUGA: Bunda, Yuk Lindungi Anak dari Bahaya Polusi, Seperti Ini Caranya
Untuk mengantisipasinya, Endang meminta masyarakat Jogja menerapkan pola hidup sehat. “Dari konsumsinya mestinya ada buah dan sayur, lalu terpenting memakai masker agar dapat mencegah penularannya,” jelasnya.
Salah satu kemantren yang mengalami peningkatan drastis penderita ISPA dan flu di Jogja adalah Kotagede. Puskesmas Kotagede II mencatat pada Agustus lalu terdapat total peningkatan sebanyak 240 pasien, sedangkan per 20 September ini mencapai 176 pasien.
Kepala Puskesmas Kotagede II Yusnita Susila Astuti menerangkan peningkatan pasien ISPA dan flu itu terjadi sejak Agustus lalu dibanding bulan-bulan sebelumnya. "Untuk menghindarinya, cukup kita menjaga daya tahan tubuh atau imunitas. Jika mengalami sesak nafas dan tanda-tanda lainnya segera mengunjungi fasilitas kesehatan di wilayahnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri
- Bayi Dalam Kardus di Ngemplak, Ini Isi Pesan Tertulis dari Orangtua
- Ribuan Balita Gunungkidul Alami Stunting di Semester I 2025
- Kasus Anak Tertimpa Kentongan di Kulonprogo Masuk Tahap Penyelidikan
- Mitigasi Bencana, Kawasan Ramai Pengunjung di Sleman Dipetakan
Advertisement
Advertisement




