Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Disbud DIY Gelar Lomba Gobak Sodor Antar Pegawai Pemda
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Permainan tradisional gobak sodor merupakan warisan budaya tak benda yang sudah tercatat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Gobak sodor tercatat oleh Kemendikbudristek sebagai warisan budaya milik DIY.
Kemendikbudristek mencatat gobak sodor sebagai warisan budaya tak benda secara resmi pada 2022 lalu. Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY terus melakukan pelestarian gobak sodor tersebut, salah satunya menyelenggarakan lomba dengan tajuk Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional pada Senin (25/9/2023).
Advertisement
Lomba tersebut diikuti 37 perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat Pemda DIY. Dimana terdapat dua kategori, yaitu lomba gobak sodor putra dan putri. “Kegiatan ini bertujuan untuk terus melestarikan warisan budaya tak benda berupa gobak sodor,” kata Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi saat sambutan.
Dian menjelaskan lomba ini diikuti pegawai di lingkungan Pemda DIY agar mereka jadi contoh praktik pelestarian budaya. “Permainan tradisional ini juga jadi medium bagi kami untuk menjaga keguyuban dan kekompakan, karena itu yang diajarkan dalam permainan gobak sodor ini,” terangnya.
Permainan gobak sodor, jelas Dian, juga menyimpan memori masa kecil yang bisa jadi momen refleksi bersama. “Nuanasa nostalgia itu ada saat memainkannya, kami harap dengan begitu para pegawai di lingkungan Pemda DIY ini juga mengerjakannya ke anak-anaknya atau orang-orang disekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu Asisten Sekda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Aris Eko Nugroho mengapresiasi program pelestarian budaya yang dilakukan Disbud DIY tersebut. “Sebagai bagian dari kekayaan budaya DIY, kegiatan ini patut diapresiasi agar warisan budaya seperti gobak sodor dapat diwariskan,” katanya saat membuka kegiatan itu.
Aris yang juga Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan kekayaan budaya DIY jadi tanggung jawab bersama untuk terus diupayakan pelestariannya. “Soal menang atau kalah dalam permainan ini jadi nomor sekian, terpenting keguyuban dan pelestarian budaya ini,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
Advertisement
Advertisement