Advertisement

Beras Mahal Jadi Momentum untuk Perkuat Keanekaragaman Pangan di Gunungkidul

David Kurniawan
Senin, 25 September 2023 - 16:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Beras Mahal Jadi Momentum untuk Perkuat Keanekaragaman Pangan di Gunungkidul Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis Indonesia - Rachman

Advertisement

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan menilai mahalnya harga beras bisa menjadi momentum untuk pengembangan bahan pangan nonberas di masyarakat. Selain untuk memperkuat ketahanan pangan, sekaligus juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan beras. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan naiknya harga beras, di satu sisi memberikan keuntungan bagi para petani. Namun demikian, di sisi lain masyarakat secara umum juga terimbas karena harus mengeluarkan ongkos lebih untuk memenuhi kebutuhan pangan ini. 

Advertisement

Baca Juga: Produksi Beras di Kulonprogo Surplus 36.905 Ton

Menurut dia, dengan harga beras yang mahal bisa jadi momentum untuk menggalakkan program diversifikasi pangan. Keanekaragaman pangan di Bumi Handayani sudah dimulai sejak 2015 dengan rintisan berupa lomba cipta menu nonberas. 

Kendati demikian, Rismiyadi tidak menampik program diversifikasi ini masih sebatas rutinitas sehingga pengembangan belum massif. Hal itu terlihat angka ketergantungan terhadap beras masih dominan dibandingkan dengan bahan pangan lainnya 

“Kita terus berupaya untuk menggalakkan program ketahanan pangan nonberas di masyarakat. Sebab, untuk pangan ada bahan lainnya seperti ketela, singkong atau ubi-ubian, jagung, sorgum dan lainnya,” katanya, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Beras Masih Mahal, Sejumlah Pasar di Bantul Dapat Beras dari Bulog 

Rismiyadi menjelaskan diversifikasi pangan mulai digalakkan melalui program pemberdayaan kelompok wanita tani, program pekarangan lestari dan lain sebagainya. Diharapkan melalui berbagai program investasi  bisa memperkaya bahan pangan di masyarakat. “Harapannya ketergantungan terhadap beras bisa ditekan,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ancam Kebebasan Pers, RUU Penyiaran Jadi Biang Tak Kredibelnya Media di Indonesia

News
| Selasa, 14 Mei 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement