Advertisement

Gelombang Tinggi, Nelayan Tak Melaut hingga 2 Minggu

Lugas Subarkah
Selasa, 26 September 2023 - 16:57 WIB
Arief Junianto
Gelombang Tinggi, Nelayan Tak Melaut hingga 2 Minggu Ilustrasi perahu nelayan di Pantai Baru, Bantul. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Gelombang tinggi terjadi di pantai Selatan Jawa wilayah Bantul selama sekitar dua pekan terakhir. Para nelayan sebagian besar terpantau tidak melaut karena kondisi gelombang yang membahayakan.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah IV, Dwi Rias Pamuji, menjelaskan saat ini kondisi gelombang terpantau setinggi 4-5 meter. “Untuk nelayan minggu-minggu ini off. Paling ada cuma satu-dua nelayan yang memang berani. Tetapi kalau secara umum libur,” ujarnya, Selasa (26/9/2023).

Advertisement

Gelombang tinggi ini menurutnya sudah terjadi sejak dua pekan terakhir, yang disebabkan oleh siklus tahunan. “Faktornya karena siklus tahunan. Terus perputaran bulan itu juga berpengaruh di pasang-surutnya gelombang laut,” katanya.

BACA JUGA: Masih Banyak Nelayan di Gunungkidul Belum Punya Izin Menangkap Benur

Meski demikian ia memastikan kondisi ini masih aman untuk aktivitas wisata, sehingga wisatawan tetap diperbolehkan berkunjung ke pantai. Hal ini diseabkan jarak gelombang tinggi tidak sampai ke pinggiran pantai tempat wisata.

“Kalau wisatawan tetap. Aktivitas di pinggiran pantai selatan masih mandali [aman terkendali]. Cuma untuk kegiatan nelayan mereka tidak beraktivitas. Jarak naiknya air tidak terlalu jauh, cuma gelombangnya itu yang lumayan besar kalau untuk kehiatan nelayan,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan gelombang tinggi diprediksi sudah akan berakhir pada minggu ini, sehingga kemungkinan nelayan sudah bisa kembali melaut. “Ini sudah mulai landai. Hari besok perkiraannya sudah mulai melandai,” kata dia.

Namun ia juga belum bisa memastikan kembalinya aktivitas nelayan, karena di samping gelombang tinggi, ada kendala lain bagi nelayan untuk melaut, seperti kabut. Kabut bisa mengganggu pandangan nelayan sehingga nelayan terkadang menghindarinya.

“Karena kalau aktivitas nelayan meskipun gelombang agak landai, tapi ada kendala lain yang menyebabkan tidak melaut. Seperti kalau pagi biasanya ada kabut tebal di pinggir pantai. Jadi jarak pandangnya tidak bisa jauh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Pemerasan oleh Firli Bahuri, Polisi Periksa 8 Orang Saksi

News
| Kamis, 30 November 2023, 14:37 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement