DIY Kekurangan Guru, Ini Strategi Pemda DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mengupayakan sejumlah strategi dalam mengatasi kekurangan guru di wilayahnya. Persentase guru berstatus PNS yang pensiun setiap tahunnya dengan penambahan guru baru dinilai masih menjadi tantangan dalam mewujudkan lulusan yang berkualitas. Oleh sebab itu berbagai strategi dilakukan untuk kebijakan penanganan kekurangan guru.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Didik Wardaya menjelaskan, di beberapa sekolah, guru yang akan pensiun biasanya masih mengajar sampai dengan akhir semester atau masa tahun ajaran berakhir. Beberapa guru menurutnya juga masih berkeinginan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan meski sudah masuk masa pensiun jika sekolahnya masih membutuhkan tenaga pengajar.
Advertisement
BACA JUGA : Waduh! Tahun Depan Indonesia Kekurangan 1,3 Juta Guru
"Kemudian ada juga program kerja sama dengan kampus yakni merdeka belajar kampus merdeka [MBKM]. Mahasiswa calon guru diberikan kesempatan untuk mengajar meskipun tetap dalam bimbingan sekolah," kata Didik, Sabtu (7/10/2023).
Didik menyampaikan, pada tahun ini Pemda DIY juga telah membuka penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebanyak 826 guru untuk jenjang SMA, SMK dan SLB. "Paling tidak ini nanti bisa menutupi karena kita kan setahun itu ada sebanyak 200 sampai 300 PNS guru yang pensiun. Namun itu bisa ditutup dengan honorer daerah," kata Didik.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Amin Purwani menyampaikan, tahun ini fokus penerimaan P3K memang 80 persennya berasal dari honorer daerah, sedangkan 20 persen lainnya kategori umum. Ada sebanyak 826 formasi guru, 106 tenaga kesehatan (nakes) dan 110 tenaga teknis yang dibuka penerimaannya tahun ini. "Fokusnya memang menaikkan status dari honorer ke P3K," jelasnya.
Menurut Amin, penerimaan tahun ini memang disesuaikan dengan kebutuhan pegawai di sejumlah bidang. Dari formasi usulan yang diajukan ke pusat hanya beberapa saja jumlahnya yang dikurangi. "Guru itu sesuai dengan usulan yang kita ajukan. Disetujui semua. Nakes 120 tapi disetujui 106. Kemudian teknis kita ajukan 114 formasinya diberikan 110 jadi relatif dikabulkan dan sedikit sekali yang kurang," ucapnya.
Ketua PGRI DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan, wilayah setempat mengalami kekurangan guru sebanyak 6.000-7.000 orang setiap tahun mulai dari jenjang SD sampai SMA. Total guru dengan berbagai status ada sebanyak 19.000 orang. "Tentu harus ada pemecahan persoalan, yang honorer diangkat tentu bagus tapi juga pengangkatan P3K baru juga dilakukan, sehingga kekurangan guru teratasi, juga dari sisi kualitas agar optimal," katanya.
BACA JUGA : Kekurangan Guru, SMK di DIY Keluarkan Ratusan Juta Rupiah untuk Bayar GTT
Penerimaan P3K guru pada tahun ini sebetulnya belum mampu mengatasi kekurangan personel tenaga pengajar di wilayahnya. Sebab, dari skema perekrutan yang dilakukan hanya mengakomodir guru yang sebelumnya berstatus sebagai honorer. "Tidak kemudian menambah guru karena mengubah status saja. Tapi dari sisi kualitas saya kira jadi lebih baik. Guru jadi lebih tenang dan punya kepastian sehingga pasti akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement