Advertisement

Merajut Harmoni & Cerita Indah di WJNC #8 2023

Media Digital
Minggu, 08 Oktober 2023 - 21:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Merajut Harmoni & Cerita Indah di WJNC #8 2023 Suasana WJNC 8 2023 di kawasan Tugu Jogja, Jetis, Kota Jogja, Sabtu (7/10/2023). (Harian Jogja - Sirojul Khafid)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kemegahan seni dan budaya dalam Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #8 2023 menampilkan 800 performer. Para seniman yang berasal dari 14 kemantren di Kota Jogja memadukan tarian, kostum, koreografi, pawai, serta musik di Kawasan Tugu Jogja, Jetis, Kota Jogja, Sabtu (7/10/2023). Dengan keunikan masing-masing, semua berpadu dalam satu harmoni. 

WJNC #8 2023 merupakan puncak Hari Ulang Tahun Ke-267 Kota Jogja yang berhasil menarik lebih dari 40.000 penonton. Performer memulai pawai dari dua titik, yaitu Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Jenderal Sudirman. Selain itu, titik displai karnaval juga dibagi menjadi dua yaitu di area Tugu Jogja dan Jalan Margo Utomo. 

Advertisement

Mereka membawakan cerita bertema Pandawa Mahabisekha yang mengambil filosofi dari cerita Mahabarata yang diciptakan Sri Sultan HB X. Pandawa Mahabisekha berkisah tentang sepak terjang Ratu Kerajaan Parangwiduri, Ratu Sukmengkoro. Sang Ratu memerintahkan Patih Surawati untuk meminta restu kepada Sang Hyang Bathara Guru untuk menguasai para raja yang ada di jagad raya. Namun, Bathara Guru tidak merestuinya, sehingga terjadi peperangan antara para dewa dengan Patih Surawati beserta prajurit raseksi.

Baca Juga: Merapat! WJNC#8 2023 Sudah Dimulai di Tugu Jogja, Begini Kemeriahannya 

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan WJNC #8 2023 merupakan simfoni penuh makna, seiring sejalan dengan semangat bijaknya kepemimpinan. Gelaran ini juga sebagai ungkapan rasa syukur yang mengalir tulus kepada Sang Pencipta.

Menurut Sri Sultan, tema WJNC tahun ini laksana undangan universal yang berisi pesan pada segenap warga Kota Jogja untuk senantiasa merajut kekuatan dalam meniti liku kehidupan. Dalam menyongsong berbagai dinamika kehidupan, perlu tetap setia pada akar budaya bangsa, adaptif terhadap perubahan sosial, dan memanfaatkan gelora pariwisata Jogja yang tidak pernah terjeda oleh berbagai kondisi.

Dalam dunia seni, selalu penuh dengan kreativitas yang tidak terbatas, bersifat universal, dan saling- silang adopsi dan adaptasi. “WJNC menjadi ajang interaksi antar budaya tradisional wayang dengan media modern karnaval, tersaji dalam orkestrasi 14 kematren, yang merefleksikan figur-

figur pewayangan, dan dipancarluaskan melalui live streaming. Hal ini diharapkan jadi hiburan yang menyejukkan untuk gambarkan harmoni Jogja,” kata Sri Sultan HB X.

 Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival Digelar Langsung, Temanya tentang Pernikahan

WJNC dengan temanya juga menjadi refleksi jati diri masyarakat, agar tetap berteguh pada substansi yang bermuara pada harapan, agar proses menjadikan Jogja berakar kuat pada filosofi kelahirannya. “Kota Jogja dengan keindahan dan potensinya, merupakan tanggung jawab kolektif seluruh warganya [untuk senantiasa menjaga],” katanya. 

Dalam tiga tahun terakhir, WJNC juga masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RepubIik Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan selalu terkesan dengan konsep WJNC yang selalu baru. “WJNC menjadi media dalam melestarikan wayang melalui atraksi budaya yang selalu dinantikan. Dengan suksesnya acara ini, maka bisa berdampak pada kunjungan wisata dan ekonomi lokal,” katanya melalui sambungan daring. 

Penjabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, mengatakan WJNC sebagai upaya melestarikan budaya dan filosofinya. Dengan konsisten menggelar acara ini sejak delapan tahun lalu, ada harapan besar untuk semakin terbentuk kesadaran atas pelestarian budaya sebagai identitas bangsa. Terlebih, wayang sebagai unsur utama acara, serta latar tempat yang berada di Kawasan Sumbu Filosofi, sama-sama sudah mendapat predikat warisan budaya dari UNESCO. 

“WJNC tahun depan harus lebih bagus, performer harus lebih bagus, kami berharap akan naik level, tidak hanya nasional, tapi internasional. Membawa Sumbu Filosofi yang sudah menjadi Warisan Budaya Dunia agar semakin terdengar gaungnya,” kata Singgih. 

Berbeda dari tahun lalu yang hanya menggunakan satu sisi Tugu Jogja, WJNC tahun ini melingkar atau menggunakan semua sisi. Rute pawai juga berada di dua sisi, sehingga penonton bisa lebih banyak. Semakin banyaknya penonton, maka semakin banyak juga kenangan akan keindahan wayang yang semakin relevan pada zamannya. Saat pulang, setiap penonton mempunyai cerita dan kenangannya masing-masing. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mantan Dirut Pertamina Diperiksa Selama 12 Jam oleh Penyidik Kejagung

News
| Jum'at, 21 Maret 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun

Wisata
| Rabu, 19 Maret 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement