Advertisement
Duh, Masih Ada ODGJ yang Dipasung di Gunungkidul, Ini Sebaran Lokasinya
Ilustrasi ODGJ / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dijadikan momentum untuk percepatan penanganan masalah kesehatan jiwa. Meski demikian, hingga sekarang masih ada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung.
Data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul, jumlah ODGJ di 2023 sebanyak 1.612 orang. Adapun yang terpasung ada sembilan orang yang tersebar di Kapanewon Wonosari, Patuk, Saptosari, Semanu, Playen, Nglipar, Karangmojo, Semin.
Advertisement
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Musyanto mengatakan, sesuai dengan ketentuan dari pemerintah, penanganan terhadap ODGJ tidak boleh dipasung. Namun demikian, di Gunungkidul masih ada aktivitas ini. “Tidak sampai dirantai. Tapi, hanya dikurung dalam kamar,” kata Musyanto, Selasa (10/10/2023).
Menurut dia, pemasungan dilakukan karena jika dibiarkan bebas akan membahayakan orang lain. Oleh karenanya, pihak keluarga memutuskan untuk mengurungnya. “Sering mengamuk dan membahayakan warga. Jadi, biar aman dikurung dalam kamar,” katanya.
BACA JUGA: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Nawakamal Latih Masyarakat Dampingi ODGJ & ODDP
Musyanto mengakui sudah melakukan identifikasi terkait dengan pemasungan ini dan yang bersangkutan merupakan ODGJ kambuhan. “Sudah pernah dibawa ke RS Grhasia, tapi kambuh lagi,” katanya.
Kepala Seksi Rehabilitasi Anak dan Tuna Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Sosial P3A) Gunungkidul, Riyanto membenarkan masih adanya kegiatan pemasungan bagi ODGJ. Hal ini tidak menyelesaikan masalah karena malah penyakitnya bisa semakin parah. “Yang benar harus diobati. Bukan dipasung atau dikurung,” katanya.
Untuk data pasung, Riyanto menyerahkan ke dinas kesehatan. Kendati demikian, pihaknya berperan dalam upaya evakuasi untuk dibawa berobat ke RS Grhasia.
Hingga sekarang, ia mengakui sudah ada dua ODGJ yang dievakuasi dari pemasungan untuk dirawat ke rumah sakit. “Proses evakuasi juga melibatkan pemerintah kalurahan dan bhabinkamtibmas setempat. Kami juga menyediakan rumah singgah bagi ODGJ,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement




