Advertisement

Promo November

Sudah Tak Ada Pembangunan Sumur Dalam di Jogja, Hotel Wajib Pakai PDAM

Triyo Handoko
Rabu, 11 Oktober 2023 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Sudah Tak Ada Pembangunan Sumur Dalam di Jogja, Hotel Wajib Pakai PDAM Sumur - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menurunnya permukaan air tanah di Jogja yang paling banyak di DIY tak mengganggu pasokan air bersih PDAM Tirtamarta milik Pemkot Jogja. Kebutuhan air di Jogja untuk industri perhotelan juga tak terganggu karena hotel-hotel itu wajib menggunakan jasa PDAM Tirtatama.

Kewajiban itu Peraturan Wali Kota Jogja (Perwal) No.3/2014 tentang Penyediaan Air Baku Usaha Perhotelan di Kota Jogja. Jika tak mematuhi Perwal itu, hotel akan dibekukan perizinan usahanya.

Advertisement

Kemarau berkepanjangan yang menyurutkan air permukaan tanah di Kota Jogja sebesar 9,45% pada September lalu itu juga tak berdampak karena sudah tidak diperbolehkan lagi pembangunan sumur dalam di kota pariwisata ini.

“Sesuai aturannya memang sudah tidak boleh membangun sumur dalam lagi di Jogja, sehingga penyusutan air ini tak begitu berdampak lagi,” jelas Direktur Teknik PDAM Tirtamarta, Sarjono, Rabu (11/10/2023).

BACA JUGA: Permukaan Air Tanah DIY Turun Akibat Kemarau, Sumur Jogja yang Paling Menyusut

Sarjono menjelaskan PDAM Tirtamarta juga bertahap tak menggantungkan pasokannya ke sumur dalam di Jogja. “Kami bertahap memasok air kami dari PDAB Tirtatama yang mana itu bersumber dari Kali Progo yang sudah diproses dan terjamin kebersihannya,” ucap dia.

Meskipun bertahap mengurangi ketergantungan pasokan dari sumur dalam, Sarjono menjelaskan perusahaannya masih menggunakan sumur dalam untuk memasok air. “Pasokan dari sumur dalam masih ada tapi jumlahnya sangat sedikit sekali, sumur dalam juga tidak kami genjot terus hanya pemeliharaan biasa, jadi kalau menyusut sebenarnya tak begitu berdampak,” paparnya.

Selain hotel, jelas Sarjono, kini masyarakat Jogja juga sudah mulai banyak yang beralih dari sumur ke perusahaannya untuk kebutuhan air bersih. “Memang belum sepenuhnya beralih, tapi perlahan. Kami juga terus menggencarkan sosialisasi pada masyarakat agar beralih ke air PDAM,” ungkapnya.

Sosialisasi untuk menggunakan air bersih PDAM, lanjut Sarjono, tak melulu karena air sumur di Jogja menyusut tetapi kebersihan dan kualitas airnya. “Justru yang kami sosialisasikan soal kualitas, bukan kuantitas. Air kami dijamin bersih dan sehat, sedangkan sudah banyak penelitian menyebut air di Jogja tercemar tinggi berbagai bakteri dan unsur lain yang dapat mengganggu kesehatan terutama E. Coli,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement