Advertisement
Sudah Tak Ada Pembangunan Sumur Dalam di Jogja, Hotel Wajib Pakai PDAM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menurunnya permukaan air tanah di Jogja yang paling banyak di DIY tak mengganggu pasokan air bersih PDAM Tirtamarta milik Pemkot Jogja. Kebutuhan air di Jogja untuk industri perhotelan juga tak terganggu karena hotel-hotel itu wajib menggunakan jasa PDAM Tirtatama.
Kewajiban itu Peraturan Wali Kota Jogja (Perwal) No.3/2014 tentang Penyediaan Air Baku Usaha Perhotelan di Kota Jogja. Jika tak mematuhi Perwal itu, hotel akan dibekukan perizinan usahanya.
Advertisement
Kemarau berkepanjangan yang menyurutkan air permukaan tanah di Kota Jogja sebesar 9,45% pada September lalu itu juga tak berdampak karena sudah tidak diperbolehkan lagi pembangunan sumur dalam di kota pariwisata ini.
“Sesuai aturannya memang sudah tidak boleh membangun sumur dalam lagi di Jogja, sehingga penyusutan air ini tak begitu berdampak lagi,” jelas Direktur Teknik PDAM Tirtamarta, Sarjono, Rabu (11/10/2023).
BACA JUGA: Permukaan Air Tanah DIY Turun Akibat Kemarau, Sumur Jogja yang Paling Menyusut
Sarjono menjelaskan PDAM Tirtamarta juga bertahap tak menggantungkan pasokannya ke sumur dalam di Jogja. “Kami bertahap memasok air kami dari PDAB Tirtatama yang mana itu bersumber dari Kali Progo yang sudah diproses dan terjamin kebersihannya,” ucap dia.
Meskipun bertahap mengurangi ketergantungan pasokan dari sumur dalam, Sarjono menjelaskan perusahaannya masih menggunakan sumur dalam untuk memasok air. “Pasokan dari sumur dalam masih ada tapi jumlahnya sangat sedikit sekali, sumur dalam juga tidak kami genjot terus hanya pemeliharaan biasa, jadi kalau menyusut sebenarnya tak begitu berdampak,” paparnya.
Selain hotel, jelas Sarjono, kini masyarakat Jogja juga sudah mulai banyak yang beralih dari sumur ke perusahaannya untuk kebutuhan air bersih. “Memang belum sepenuhnya beralih, tapi perlahan. Kami juga terus menggencarkan sosialisasi pada masyarakat agar beralih ke air PDAM,” ungkapnya.
Sosialisasi untuk menggunakan air bersih PDAM, lanjut Sarjono, tak melulu karena air sumur di Jogja menyusut tetapi kebersihan dan kualitas airnya. “Justru yang kami sosialisasikan soal kualitas, bukan kuantitas. Air kami dijamin bersih dan sehat, sedangkan sudah banyak penelitian menyebut air di Jogja tercemar tinggi berbagai bakteri dan unsur lain yang dapat mengganggu kesehatan terutama E. Coli,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
Advertisement