Advertisement
Sumber Air Mengering, Dua Padukuhan Di Bangunjiwo Terima 905.000 Liter Air

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hingga akhir Oktober ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul masih terus menyuplai air bersih ke sejumlah wilayah. Salah satu wilayah yang terdampak bencana kekeringan yakni di Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan.
Lurah Bangunjiwo, Parjo, menjelaskan bahwa ada dua padukuhan di wilayahnya yang mendapat droping air bersih, yakni di Bangen dan Petung. Kekeringan di dua padukuhan ini disebabkan sumber air dari sumur dalam dan sendang mengering.
Advertisement
BACA JUGA: Kemarau Kian Menjadi, Jumlah Kalurahan yang Meminta Dropping Air di Sleman Meningkat
“Di Petung sebenarnya sudah ada Pamsimas [Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat]. Namun diambil dari sumur dalam. Nah sumur dalam itu ketika kemarau seperti ini debitnya kurang, tidak mencukupi. Jadi terpaksa kita harus mendatangkan drop air bersih,” ujarnya, Jumat (27/10/2023).
Di Padukuhan Petung terdapat empat RT, yang masing-masing mendapat rata-rata satu tangka per RT. Sedangkan untuk di Padukuhan Bangen, sumber airnya menggunakan sendang, nah kebetulan kalau kemarau, debit tidak mencukupi.
Sementara padukuhan lainnya di Bangunjiwo menurutnya sudah terkover oleh air dari PDAM dan sebagian Pamsimas yang debitnya masih mencukupi. “Droping air untuk dua padukuhan itu sudah mulai September kemaren. Paling banyak di Petung,” kata dia.
Selain dari BPBD ia menuturkan droping air bersih juga datang dari berbagai pihak yang berdonasi. “Ada juga dari sumbangan pihak ketiga, ada dari alumni, dari swalayan dan yang lain beberapa organisasi masyarakat,” ujarnya.
Dari kalurahan juga sebenarnya ada anggaran khusus untuk menangani kekeringan, namun belum dipakai. “Khusus unutk ini anggaran dari Bangunjiwo Rp50 juta. Sebagian sudah digunakan. Karena ya setiap hari minimal empat tangka [kebutuhannya],” ungkapnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, mengatakan per Rabu (25/10/2023), BPBD Bantul sudah menyalurkan sebanyak 290 tangki dengan rincian 90 tangki dari APBD Bantul dan 200 tangki dari donasi. “Sampai saat ini droping air ada di 10 kapanewon, 19 kalurahan dan 50 dusun. Yang terbaru di Banguntapan sama Argomulyo,” kata dia.
Adapun Bangunjiwo menurutnya menjadi salah satu wilayah yang terdampak kekeringan cukup parah, selain Dligo, khususnya Kalurahan Terong. “Terong yang sudah banyak didistribusi, sekitar 1,5 juta liter, kemudian Bangunjiwo sekitar 905.000 liter,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
Advertisement