Advertisement

Kekeringan di Bantul Meluas, BPBD Salurkan 48 Tangki Air Bersih

Yosef Leon
Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:47 WIB
Jumali
Kekeringan di Bantul Meluas, BPBD Salurkan 48 Tangki Air Bersih BPBD Bantul menyalurkan permintaan dropping air bersih ke kapanewon terdampak kekeringan awal Desember 2023. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Dampak kekeringan mulai meluas di sejumlah wilayah di Kabupaten Bantul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat hingga Selasa (19/8/2025), sudah ada dua kapanewon yang terdampak, yakni Srandakan dan Pajangan setelah sebelumnya hanya dirasakan di wilayah Srandakan saja. 

BACA JUGA: Pemkab Bantul Anggarkan Rp60 Miliar untuk Premi PBI BPJS Kesehatan

Advertisement

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan, pihaknya telah menyalurkan 48 tangki air bersih untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan pasokan. “Sampai kemarin total ada 48 tangki yang sudah kami distribusikan, tersebar di satu kalurahan di Srandakan dan satu kalurahan di Pajangan,” ujarnya.

Menurut Antoni, kondisi kekeringan tahun ini belum separah 2024. Hal itu dipengaruhi oleh musim kemarau basah, sehingga wilayah terdampak masih relatif terbatas. “Tahun ini beda dengan tahun lalu, karena musimnya kemarau basah. Jadi sejauh ini baru dua titik saja yang terdampak,” katanya.

Di Pajangan, kekeringan dilaporkan terjadi di sebuah pondok pesantren di Kalurahan Guwosari. Lokasi ponpes yang berada di dataran tinggi membuat ketersediaan sumber air di sekitarnya terbatas.

Lurah Guwosari, Masduki Rahmad membenarkan laporan tersebut. Ia menyebut kebutuhan air di ponpes cukup besar karena jumlah santri yang banyak. “Memang ada laporan dari sebuah ponpes yang kesulitan air bersih. Karena santrinya banyak dan sumber air sekitar tidak mencukupi, mereka sudah meminta bantuan BPBD dan PMI untuk suplai air bersih,” jelasnya.

Masduki menambahkan, di beberapa padukuhan Guwosari juga sempat terjadi kekeringan. Namun, pemerintah kalurahan telah melakukan upaya mitigasi dengan pembangunan sumur bor untuk mencukupi kebutuhan warga.

“Beberapa waktu lalu memang ada beberapa padukuhan yang mengalami kekeringan, tapi sudah kami atasi dengan pembuatan sumur bor,” imbuhnya.

BPBD Bantul mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kesulitan air bersih agar bantuan dapat segera disalurkan. Selain itu warga juga bisa memanen air hujan untuk kebutuhan air bersih lantaran sifat kemarau tahun ini masih sedikit basah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Presiden Diagendakan Beri pembekalan ke 165 Kepala Sekolah Rakyat

Presiden Diagendakan Beri pembekalan ke 165 Kepala Sekolah Rakyat

News
| Selasa, 19 Agustus 2025, 15:47 WIB

Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Wisata
| Minggu, 17 Agustus 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement