Advertisement
JJLS Kelok 18 Tersambung Tahun Depan, Ini yang Disiapkan Pemkab Bantul di Pesisir Selatan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di pesisir Selatan DIY, khususnya di Bantul akan tersambung pada 2024.
Seiring dengan rampungnya pembangunan tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul berencana mengembangkan pertanian dan perikanan di Pantai Selatan DIY.
Advertisement
Kepala Bappeda Bantul, Fenty Yusdayati menyampaikan wilayah sekitar Pantai Selatan DIY memiliki potensi di sektor pertanian dan perikanan. Dalam sektor pertanian, Fenty menyebut saat ini telah dikembangkan pertanian bawang dan cabai. “Kami akan mempertahankan pertanian di lahan pasir,” katanya, Jumat (27/10/2023).
Tahun depan, kata dia, Pemkab Bantul berencana menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan hasil panen pertanian bawang dan cabai. Selama ini petani di area Pantai Selatan telah mengembangkan pertanian bawang dengan teknologi agro electrifying yang dinilai dapat meningkatkan produksi pertanian.
Tahun ini, Kalurahan Parangtritis berhasil mengembangkan pertanian bawang merah dengan teknologi tersebut. Dalam pertanian tersebut, petani beralih dari menggunakan energi BBM ke energi listrik. Dengan teknologi tersebut, petani dapat menghemat energi hingga 70%.
Sementara di sektor perikanan, Pemkab Bantul berencana mengembangkan Pelabuhan Depok agar dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan.
BACA JUGA: Update Terbaru Proyek JJLS Kelok 18: Memasuki Tahap Land Clearing dan Pemagaran
Menurut Fenty, penangkapan ikan rencananya akan dilakukan dengan menggunakan kapal berkapasitas lebih besar, yakni kapal 30 gross ton (GT). Dengan kapasitas yang lebih besar, menurut, penangkapan ikan dapat lebih optimal. Selain itu menurut Fenty akan ada program pengolahan hasil perikanan menjadi makanan kalengan. “Walaupun mengembangkan perikanan tangkap, tetapi yang sifatnya bisa diproses industri pengalengan,” katanya.
Kemudian, imbuh Fenty, Pemkab Bantul juga tengah mengkaji penyelesaian persoalan endapan pasir di Sungai Opak. Menurut Fenty, endapan pasir juga mengakibatkan pertanian di sekitar area tersebut sering tergenang air.
Karena itulah, Pemkab Bantul bersama dengan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWS) tengah mengkaji rencana pengerukan pasir di lokasi tersebut. “Kami masih menata pasir yang turun ke bawah, yang ada di Kali Opak dari Merapi. Itu yang harus ditata,” katanya.
Selain itu, Pemkab Bantul juga tengah mengkaji penataan Kawasan Gumuk Pasir untuk melestarikan fenomena alam tersebut. Diketahui dalam penataan Gumuk Pasir di wilayah zona inti seluas 208 hektar dilarang didirikan bangunan permanen, sementara zona lainnya dapat didirikan, namun jumlahnya tidak masif menurut kawasan tersebut.
Menurut Fenty, Pemkab Bantul akan memberikan sejumlah pelatihan peningkatan kapasitas bagi masyarakat terdampak JJLS Kelok 18. "Kami akan memberikan pelatihan di sana. Kami sudah mendata, nanti masyarakat yang terkena area Kelok 18, kami berikan kesempatan aktivitas yang mendukung seperti [peningkatan kapasitas sektor] pariwisata, dan pelatihan lainnya sesuai kemampuan [warga],” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Panti Wreda Bagian 1: Lansia yang Pilih Tak Menikah Seumur Hidup
- 52 Anak di Sleman Lolos Seleksi Sekolah Rakyat
- Jembatan Pandansimo Baru, Menanti Uji Kelayakan sebelum Resmi Dibuka
- Pembayaran Ganti Rugi Tol Jogja-Solo di Sidoarum Sleman, Ada yang Hanya Seluas Satu Meter
- Belasan Halte Bus di Sleman Dicoret-coret Pelaku Vandalisme
Advertisement
Advertisement