Advertisement

Dinkes Kulonprogo Ingatkan Ancaman HIV/AIDS pada Anak, Penanggulangan Tingkat Kapanewon Dioptimalkan

Khairul Ma'arif
Selasa, 01 Juli 2025 - 15:27 WIB
Ujang Hasanudin
Dinkes Kulonprogo Ingatkan Ancaman HIV/AIDS pada Anak, Penanggulangan Tingkat Kapanewon Dioptimalkan HIV/AIDS - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mencatat sepanjang 2025 ini ada 19 temuan kasus HIV/AIDS. Penyakit tersebut kini bisa terjadi terhadap berbagai kalangan usia.

Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami mengungkapkan, sekarang penyebaran HIV/AIDS tidak hanya menyasar remaja dan dewasa. Melainkan juga mulai merambah anak-anak bisa terkena penyakit tersebut. Menurutnya, persoalan HIV/AIDS bukan sekadar isu kesehatan.

Advertisement

"Namun juga persoalan sosial yang kompleks sehingga perlu komitmen berbagai sektor untuk penanggulangannya," katanya, Selasa (1/7/2025).

Dia menjelaskan, dari data Desember 2024, kasus HIV/AIDS di Kulonprogo 71 persen penderitanya pria. Sedangkan perempuan hanya 29 persen saja.

Di Kulonprogo sendiri ada komisi penanggulangan AIDS (KPA) yang dibentuk menjadi lembaga penanggulangan HIV dan AIDS. Sri Budi menilai, adanya KPA mengkordinir lintas sektor untuk penanggulangan HIV/AIDS di Kulonprogo.

BACA JUGA: Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif

"KPA berperan penting merumuskan kebijakan dan strategi, memantau serta mengevaluasi penanggulangan HIV/AIDS," jelasnya.

Sementara itu, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kulonprogo, Jazil Ambar Was'an menambahkan, peran penting forum tingkat kapanewon dan kalurahan dalam penanggulangan HIV/AIDS. Seperti misalnya PKK yang dapat menjadi ujung tombak penyebarluasan informasi pencegahan di masyarakat. Menurutnya, jangan serta merta HIV/AIDS hanya urusan OPD di kesehatan.

Seluruh lintas sektor mempunyai potensi menjadi agen penyampai informasi. "Informasi yang benar dan masif terkait penanggulangan HIV/AIDS harus terus digencarkan," jelasnya. Dia menyampaikan, penyampaiannya tidak harus ribet dan berbiaya mahal.

Lantaran sekarang sudah ada media sosial dan kanal informasi OPD yang dapat menjangkau audiens luas. "Penanggulangan AIDS tidak bisa diserahkan satu bidang saja karena memerlukan kolaborasi lintas sektor dengan intervensi sesuai kewenangannya," jelas Jazil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG

News
| Selasa, 01 Juli 2025, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement