Advertisement

Disbud Sleman Gelar Pawai Budaya Garis Imajiner, Diikuti Ribuan Peserta

Newswire
Minggu, 29 Oktober 2023 - 08:17 WIB
Ujang Hasanudin
Disbud Sleman Gelar Pawai Budaya Garis Imajiner, Diikuti Ribuan Peserta

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman menggelar acara Pawai Budaya Garis Imajiner, Sabtu (28/10/2023) di kawasan wisata Kaliurang. Acara tersebut diikuti ribuan peserta dari 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman.

Pawai Budaya Garis Imajiner yang merupakan dukungan terhadap penetapan Sumbu Filosofis Jogja sebagai warisan dunia ini dimulai dari gardu pandang Kaliurang dan berakhir di kawasan Tlogoputri.

Advertisement

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa membuka acara secara simbolis dengan pemukulan gong di panggung kesenian di kawasan Tlogoputri Kaliurang.

Danang mengatakan, agenda ini sebagai upaya melestarikan, mengembangkan serta memperkenalkan seni dan budaya yang ada di wilayah Kabupaten Sleman kepada masyarakat luas.

"Pawai Budaya Garis Imajiner ini juga sebagai media untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun Yogyakarta yang tidak bisa lepas dari garis imajiner yang memiliki sumbu filosofis," katanya.

Menurut dia, sumbu filosofis memiliki makna keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan alam.

"Garis ini memang imajiner, tetapi setidaknya bisa diwujudkan dengan perilaku budaya masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Sultan HB X Sampaikan Sapa Aruh di Depan Ribuan Lurah dan Pamong se-DIY, Ini Isi Lengkapnya

Ia berharap kegiatan Pawai Budaya Garis Imajiner Kabupaten Sleman 2023 dapat menjadi salah satu sarana untuk menggali, mengenalkan, memasyarakatkan, melestarikan, serta mengukuhkan eksistensi budaya dan kesenian tradisional Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Edy Winarya mengatakan, Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten yang dilalui garis imajiner.

"Hal ini menjadi salah satu latar belakang Sleman perlu melestarikan filosofi tersebut melalui Festival Garis Imajiner. Kegiatan ini mengusung tema 'Resik Ketitik, Reget Kejiret'. Tema ini diangkat berlatar belakang keprihatinan terhadap isu penanganan sampah yang belum tertangani dengan baik," katanya.

Dengan tema ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penanganan sampah berbasis budaya.

"Selain itu, Festival Garis Imajiner diharapkan dapat menjadi wahana kreatifitas bagi seniman sekaligus mempertahankan eksistensi jati diri seni tradisional kerakyatan," katanya.

Dalam event yang dilaksanakan pada 28-29 Oktober 2023 itu masyarakat dapat mengikuti berbagai kegiatan seperti, pawai budaya, pentas seni dan UMKM, gelar seni kawasan candi, dan lomba film dokumenter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Tim Meninjau Keberlanjutan Pembangunan IKN

News
| Minggu, 08 September 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement