Advertisement

Promo Desember

Varietas Padi Gamagora UGM, Satu Hektare Bisa Panen 10 Ton

Sirojul Khafid
Kamis, 02 November 2023 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Varietas Padi Gamagora UGM, Satu Hektare Bisa Panen 10 Ton Gemin saat berada di sawahnya di Guyung, Gerih, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, NGAWI—UGM mengembangkan varietas padi Gadjah Mada Gogo Rancah (Gamagora) 7 pada tahap komersialisasi. Sejak resmi meluncur pada Maret 2023, penanaman uji coba komersialisasi sudah tersebar di berbagai provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan DIY.

Di Jawa Tengah, persebaran Gamagora berada di Wonogiri, Pati, Cepu, Banyumas, sampai Boyolali. Di Jawa Timur, daerah sasaran berada di Ngawi. Akan segera menyusul ke Kediri, dan kemudian Bali. Tahap penanaman Gamagora di semua daerah tidak serentak, tetapi berkala.

Advertisement

Ketua Tim Peneliti Gamagora dari Fakultas Pertanian UGM, Taryono, mengatakan apabila daerah yang padinya sudah panen, dalam satu hektar lahan bisa menghasilkan setidaknya 10 ton gabah kering. Berbeda dengan varietas lain yang hasil panennya sekitar 7,2 sampai 8 ton. Ada kenaikan sekitar 1,5 ton.

“Anakan [tanaman padinya juga] serempak tumbuhnya. Artinya pada saat malai padi semua keluar, berbunga, akan serempat prosesnya, [ini berdampak pada] kenampakan berasnya juga, jadi lebih bagus,” kata Taryono di sela-sela pantauan Gamagora di Guyung, Gerih, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023).

Taryono (tengah)

Adapun masa tanam Gamagora maksimum 110 hari. Di musim kemarau, varietas padi ini bisa dipanen dalam waktu 100 hari. Dalam kondisi kekeringan, dan kemudian mendapatkan air lagi, recovery Gamagora cenderung lebih cepat.  

Pengembangan ke depannya, penyebaran varietas ini akan dilengkapi dengan pupuk hara mikro kompleks. Dengan paket lengkap tersebut, ada prediksi meningkatkan kandungan beras yang bisa mengurangi potensi stunting pada anak. Perpaduan Gamagora dan pupuk hara mikro kompleks bisa menambah beberapa kandungan tanah yang menjadi penyebab anak stunting.

Stunting disebabkan beberapa rendahnya kandungan tanah yang menumbuhkan bahan pangan. Dengan upaya ini, mayoritas masyarakat Indonesia yang mengonsumsi beras bisa mendapat bahan baku pangan yang berkualitas. “Mimpi UGM mendukung kedaulatan pangan, dengan Gamagora 7 ini, insyaallah [membantu tercapainya hal tersebut],” katanya.

BACA JUGA: UGM Kembangkan Padi Amfibi, Bisa Ditanam di Lahan Non-Sawah

Sebagai informasi, Gamagora merupakan hasil mutasi genetika. Sejak 2014, tim peneliti UGM mengembangkan padi Rojolele dengan sinar gamma. Sejauh ini, Gamagora masih dalam pemantauan terkait hasil padinya, tentang kepulenan, rasa, dan sebagainya.

Prediksinya, Gamagora akan menjadi salah satu varietas padi unggul di Indonesia. Pekerjaan rumah para peneliti berupa ketahanan tumbuhan Gamagora yang masih pada tahap sedang, belum sangat kuat. Di samping Gamagora, ada tiga varietas padi lain yang sedang UGM teliti dan kembangkan.

Untuk proses uji coba komersial, UGM bekerja sama dengan pihak swasta Agri Sparta dan para petani. Salah satu petani Ngawi yang menanam Gamagora, Gemin, merasakan perbedaan bibit asal UGM dibanding lainnya, terutama dalam hal anakan tumbuhan padi.

“Anakannya banyak, cepet tumbuhnya. Lebih cepet dari temennya, enak ini. Baru sekali pupuk, tapi hasilnya dua kali lebih tinggi. Usia padi ini belum 25 hari tapi udah penuh, biasanya 25 hari masih keliatan tanahnya,” kata pria berusia 55 tahun tersebut.

Lantaran belum pernah panen varietas padi Gamagora, Germin belum tahu hasil berasnya. Untuk durasi masa tanam, dia memperkirakan sama dengan bibit padi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BI Digeledah KPK, Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terdampak

News
| Rabu, 18 Desember 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement