Advertisement
Ratusan Orang Tua di Jogja Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat, Terharu Siswa Tinggal di Asrama

Advertisement
Harianjogja.com JOGJA–Ratusan orang tua siswa di Jogja mengantarkan anaknya untuk menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat (SR) Atas 19 yang berlokasi di Sonosewu, Bantul. Mereka berharap agar anaknya dapat memutus rantai kemiskinan.
Dari pantauan Harianjogja.com, sejak pukul 07.00 WIB ratuan orang tua siswa datang bersama dengan putra putrinya ke SR Atas 19. Di sana, para siswa SR tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan secara gratis. Mereka datang ke sekolah dengan membawa pakaian dan perlengkapan untuk tinggal di asrama.
Advertisement
Salah satu orang tua murid, Rubiyem mengaku mendapatkan informasi mengenai pendaftaran calon siswa sekolah rakyat dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) beberapa waktu lalu.
Perempuan asal Kotagede tersebut mendapatkan informasi mengenai pembukaan pendaftaran bagi calon siswa sekolah rakyat yang menawarkan pendidikan gratis bagi keluarga prasejahtera. Rubiyem mengaku tawaran tersebut menarik minatnya.
“[Harapan menyekolahkan anaknya ke SR Atas 19] Pengen anaknya mandiri dan mendapat ilmu yang baru biar bermanfaat bagi masa depannya,” katanya, Senin (14/7/2025).
Rubiyem menilai keberadaan sekolah rakyat tersebut pun mampu mengurangi tanggungan keluarganya. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan hidup, Rubiyem dan suaminya yang merupakan penyandang tuna netra berprofesi sebagai terapis pijat tunanetra.
Keduanya selama ini harus menghidupi lima orang anak. Putri yang disekolahkan di sekolah rakyat tersebut merupakan anak keempat, sementara anak bontotnya masih bersekolah di jenjagn sekolah dasar (SD). “Ada rasa senang dan terharu [menyekolahkan anak ke SR Atas 19],” imbuhnya.
BACA JUGA: ORI DIY Temukan Satu Sekolah Diduga Melakukan Pungutan Uang Seragam
Sementara orang tua murid lain, Suhardi mengaku mendaftarkan putrinya ke SR Atas 19 dengan harapan dapat memutus rantai kemiskinan. Pria yang berprofesi sebagai buruh harian lepas tersebut berharap agar SR tersebut dapat membantunya dalam memberikan pendidikan yang berkualitas bagi putrinya.
“Anak berminat, orang tua juga berminta [mendaftar ke SR], kebetulan ada keterbatasan ekonomi juga. Harapannya bisa mewujudkan cita-cita anak,” ujarnya.
Suhardi mengaku anaknya selama ini memiliki bakat dalam seni tari. Dia berharap bakat tersebut dapat lebih terasah saat mengikuti pembelajaran di SR tersebut. Dia pun berharap agar iklim pembelajaran yang ada di SR tersebut dapat mendukung perkembangan putrinya.
“Biar lebih fokus belajar, kalau di rumah mungkin kurang fokus. Biar bisa menyalurkan bakat dan cita-citanya terwujud,” katanya.
Pria asal Piyungan tersebut pun percaya putrinya dapat menjalani pembelajaran di SR tersebut. Hal itu lantaran sejak kecil putrinya telah dibiasakan untuk hidup mandiri.
Diketahui Pemda DIY memiliki dua SR yang ada di Sonosewu dan Purwomartani dengan kapasitas siswa mencapai 275 orang. Dari jumlah tersebut untuk SR Atas 19 yang berada di Sonosewu, Bantul, memiliki siswa hingga 200 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Puncak Arus Balik Libur Sekolah, 27 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun KAI Daop 6 Jogja
- Jenazah PMI Taiwan Asal Gunungkidul Akhirnya Bisa Dikebumikan di Kampung Halaman
- Liburan Sekolah Usai, 475.500 Orang Mengunjungi Destinasi Wisata di Sleman
- 24 Anak dari Gunungkidul Diterima di Sekolah Rakyat DIY
- SMP Maarif Yani Kulonprogo Terpaksa Tutup, PCNU Upayakan Nasib 2 Tendik dan 1 Guru
Advertisement
Advertisement