Advertisement
Harga Beras Masih Tinggi, Pemkab Bantul Gencarkan Operasi Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Harga beras di Bantul terus naik sejak Oktober hinga awal November 2023.
Oleh sebab itu, untuk menurunkan harga beras, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul berupaya melakukan stabilisasi harga pasar lewat operasi pasar (OP).
Advertisement
Berdasarkan data DKUKMPP Bantul, prognosa neraca ketersediaan pangan Kabupaten Bantul pada pekan V/Oktober 2023 menunjukkan ketersediaan beras ada 2.369,24 ton, sementara kebutuhan mencapai 1.575,57 ton.
Sementara harga beras di Bantul pada awal November 2023 berkisar Rp13.600 per kg.
Harga beras tersebut diklaim cukup stabil apabila dibandingkan dengan harga beras pada pekan IV/Oktober 2023 yang mencapai sekitar 13.400 per kg, dan pekan III/Oktober 2023 mencapai 13.417 per kg. Harga beras tersebut ditentukan dengan mengambil sampling harga beras di Pasar Bantul, Niten, Imogiri, Piyungan dan Pijenan.
Kepala DKUKMPP Bantul, Agus Sulistiyana menuturkan harga beras terus mengalami peningkatan sejak musim kemarau. Menurutnya, penurunan produksi beras dari petani menyebabkan kenaikan harga beras secara bertahap.
“Tentu yang menjadikan kenaikan harga ada beberapa faktor yaitu ketersediaan dan permintaan, nah untuk ketersediaan dengan kemarau yang cukup panjang menyebabkan berkurangnya produksi, dengan berkurangnya produksi di mana permintaan tetap, maka menyebabkan kenaikan harga,” ujarnya, Jumat (3/11/2023).
Dia mengaku telah berupaya melakukan kerja sama dengan Pemda DIY serta Perum Bulog Kanwil DIY untuk dapat melakukan OP di sejumlah pasar rakyat untuk menstabilkan harga beras. “Kami berupaya untuk ikut membantu agar pasokan barang, khususnya beras bertambah maka dilakukan OP dengan kerjasama Pemda DIY dengan Bulog,” katanya.
BACA JUGA: Operasi Pasar, 2 Pasar Tradisional di Bantul Digelontor Beras
Dalam kerja sama tersebut, menurut Agus, ada subsidi ongkir senilai Rp2.000 per kg dari sehingga harga beras dapat lebih rendah daripada harga pasaran. “Ada subsidi ongkir, ini akan segera dilakukan di Imogiri dan Dlingo serta dilakukan OP SPHP kerjasama dengan Bulog di pasar-pasar Bantul sudah 70an ton, dan akan kami usulkan secara berkala,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil DIY, Ninik Setyowati menuturkan pihaknya saat ini menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) baik melalui program Bantuan Pangan Beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Bulog Kanwil DIY menggelontorkan stok beras CBP untuk Bantuan Pangan Beras kepada 357.380 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sejumlah 3.573 ton selama September-November 2023. Jumlah tersebut terbagi atas Kota Jogja 248,8 ton, Sleman 826,1 ton, Gunungkidul 1.008,6 ton, Kulonprogo 535,3 ton, dan Bantul 954,9 ton. “Penyaluran alokasi Oktober telah selesai 100 persen dan sedang bersiap untuk penyaluran alokasi berikutnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Resmi Terima Tampuk Kepemimpinan, Ahmad Luthfi Tak Sabar Terjun ke Masyarakat
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Tunggu SK Bupati untuk Penertiban Saat Ramadan
- Petugas Temukan Obat Hewan Belum Terdaftar Saat Pemantauan Rutin di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Segera Terbitkan Perbup untuk Menata Kabel Optik
- Masalah Berlarut-larut, Korban Apartemen Malioboro City Kini Menuntut Kejelasan Penerbitan SLF
- Polresta Jogja Siapkan 400 Personel untuk Pengamanan Aksi Indonesia Gelap
Advertisement
Advertisement