Advertisement
Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Orang tua salah satu siswa kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP) di Jogja meminta kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk turun tangan mengusut kasus dugaan kebocoran soal ujian Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) tingkat SMP/MTs tahun 2025 di Kota Jogja.
Permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Surat sudah kami kirim lewat Kantor Pos hari ini," kata Baharuddin Kamba, orang tua siswa kelas 3 SMP di Jogja, Jumat (9/5/2025).
Advertisement
Sebagaimana diketahui pelaksanaan ujian ASPD DIY untuk siswa kelas 3 SMP/MTs berlangsung mulai tanggal 5 Mei 2025 hingga 7 Mei 2025 lalu. Adapun mata pelajaran yang diujikan yakni terdiri dari Literasi Membaca (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Literasi Numerasi (Matematika), dan Literasi Sains (limu Pengetahuan Alam/IPA).
Namun dalam perjalannya muncul dugaan adanya kebocoran soal yakni pada mata pelajaran Literasi Numerasi (Matematika) pada salah satu SMP Negeri di Kota Jogja .
Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY telah melakukan penelusuran dan klarifikasi yang masih bersifat sementara (belum final) hasilnya adalah dua soal yang dinilai bermasalah hanya memiliki kemiripan dan tidak terbukti bocor dari penyusun atau guru di sekolah bersangkutan.
Kamba menyayangkan hasil penelusuran dan klarifikasi yang masih bersifat sementara tetapi sudah disimpulkan tidak ada kebocoran soal dan tidak ada keterlbatan guru dalam membocorokan soal. Hal itu juga menjadi pertanyaan standarisasi pada umumnya dalam mengungkap sebuah kasus yang menjadi perhatian publik.
Menurutnya, bukan merupakan solusi yang baik dan bijak yang diberikan oleh Disdikpora DIY dengan memberikan bonus dua soal yang dinilai bermasalah, karena akan menimbulkan pertanyaan, misalnya apakah hanya ada dua soal saja? Bagaimana dengan jawaban siswa yang benar menjawab? Mendapat bonus apa?
Maka, melalui surat surat tersebut ia meminta kepada Sri Sultan HB X sebagai Raja Jogja sekaligus sebagai Gubernur DIY bertindak menyelesaikan persoalan tersebut dengan mengusut tuntas kasus dugaan kebocoran soal ini secara transparan, objektiv, dan akuntabel.
"Apabila terbukti adanya pihak yang terlibat, maka sanksi tegas dapat diterapkan tanpa pandang bulu," katanya.
Kemudian kamba juga meminta Gubernur DIY membentuk tim independen dengan dapat melibatkan pihak kampus agar hasil lebih obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena jika hanya melibatkan internal dalam hal ini Disdikpora DIY sebagai tim pemeriksa sementara yang diperiksa bagian dari tim pembuat soal.
Gubernur DIY juga didorong untuk memerintahkan kepada Kepala Disdikpora DIY untuk membuka link google form yang ada di SMP Negeri yang disebut-sebut telah membocorkan soal ASPD.
Kamba menilai link google form ini penting dibuka untuk memastikan apakah benar merupakan soal latihan atau soal yang diujikan pada mata pelajaran matematika.
"Surat ini saya tujukan bukan semata-mata karena saya memiliki anak kelas IX atau kelas 3 SMP tetapi lebih kepada persoalan integritas dan kepedulian terhadap pendidikan di DIY," tandasnya.
Sebelumnya dugaan kebocoran soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Matematika hari kedua terjadi di SMPN 10 Kota Jogja. Dugaan kebocoran soal ASPD itu kemudian viral di media sosial, bahkan sejumlah siswa sempat mendatangi sekolah tersebut.
Setelah kasus tersebut menajdi perbincangan publik, Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Jogja, Edy Thomas Suharta menanggapinya. Ia mengakui ada satu guru sekolahnya yang menjadi bagian dari tim pembuat soal ASPD. Guru tersebut merupakan guru mata pelajaran Matematika.
"Iya [ada guru pembuat soal ASPD]. Tapi itu dikarantina [selama pembuatan soal ASPD]," katanya di SMPN 10 Kota Jogja, Rabu (7/5/2025).
Meski begitu, dia menilai tidak ada kebocoran soal ASPD. Hal itu lantaran guru yang bersangkutan telah menjalani masa dikarantina selama pembuatan soal tersebut.
Thomas mengaku telah melihat unggahan di sosial media mengenai tangkapan layar percakapan WhatsApp terkait bentuk soal ASPD Matematika yang diduga mirip. Menurutnya memang ada kemiripan soal ASPD dengan soal yang ada dalam tangkapan layar tersebut.
"Ada kemiripan bentuk, mirip kan tidak harus sama, tetapi tidak dalam ranah membocorkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
- KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini
- Kasus Penipuan Sertifikat Tanah Kembali Terjadi di Bantul, Begini Modusnya
- Jadi Rumah Sakit Pendidikan, RSUD Prambanan Sediakan A-SIYAP, Ini Manfaatnya
Advertisement