Advertisement
Harga Cabai di Kota Jogja Mahal, Tembus Rp85 Ribu per Kilogram

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Harga komoditas cabai rawit merah di Kota Jogja beberapa waktu terakhir terpantau meroket. Kenaikan harga ini disebabkan oleh kondisi kemarau yang berkepanjangan.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Beringharjo Ida Chabibah menyebut hampir seluruh sayuran harganya meroket. Khusus cabai rawit merah kenaikan harga terjadi sejak dua minggu terakhir. "Dalam seminggu kenaikan bisa sampai lima kali," kata Ida, Sabtu (4/11/2023).
Advertisement
Dia menuturkan, cabai rawit merah hari ini mencapai harga tertingginya, yakni Rp85.000/kg. Disusul oleh cabai jenis rawit hijau dan keriting merah seharga Rp70.000/kg. Lalu, cabai merah besar dibanderol Rp45.000/kg.
Ida mengatakan harga cabai diprediksi akan terus merangkak naik. Bahkan, menurutnya bukan tak mungkin bisa menyentuh harga Rp100.000/kg. Padahal, seharusnya pada musim kemarau harga sayuran justru turun. Namun, kemarau yang berkepanjangan menjadikan berkurangnya stok di petani. Dia dan pedagang lainnya juga tak berani berspekulasi dalam menyediakan stok. "[Stok] sesuai kebutuhan hari itu saja," kata Ida yang juga sebagai Ketua Paguyuban Ayem Tentrem Pasar Beringharjo Timur ini.
BACA JUGA: Lurah Maguwoharjo Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa Dipasangi Gelang Kaki GPS
Menurut Ida, meski harga meroket daya beli masyarakat tetap terbilang stabil. Ini lantaran sayuran termasuk dalam kebutuhan pangan yang akan terus dicari, meskipun jumlah yang dibeli lebih sedikit dibanding biasanya. Sebagai langkah antisipasi tingginya harga cabai, lanjut Ida, biasanya pembeli membeli cabai dalam jumlah banyak saat harga miring. Lalu cabai dikeringkan dan digunakan saat harga sedang tinggi. "Mereka pas harga murah stok untuk dikeringkan," katanya.
Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menuturkan akan menelusuri penyebab tingginya harga cabai beberapa waktu terakhir. Jika nantinya berkaitan dengan mahalnya biaya transportasi, maka pihaknya akan memberikan subsidi. Penambahan stok dan intervensi harga juga akan dilakukan.
"Kami pantau terus, kemudian kita akan lakukan intervensi dengan koordinasi antara Bulog, kemudian juga dari Dinas Perdagangan, Bank Indonesia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah [TPID]. Nanti kami lakukan koordinasi," ujar Singgih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
- Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
- Pemkab Sleman Siapkan Rp210 Juta untuk Bantu Pendanaan Penulisan Skripsi Hingga Tesis ASN
Advertisement
Advertisement