Advertisement
100 Nelayan di Kulonprogo Dapat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo menegaskan bahwa ada 100 nelayan di Kulonprogo yang akan mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) tahun 2024. Jaminan tersebut menjadi bukti perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terhadap kesejahteraan nelayan.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kulonprogo, Wakhid Purwosubiantoro, mengatakan terdapat sebanyak 100 nelayan yang akan mendapat pengkoveran jamsostek dari 400 nelayan yang ada.
Advertisement
"Tahun depan itu Pemkab lewat APBD akan menjamin keselamatan dan kesejahteraan nelayan lewat jamsostek. Ada sekitar 100 nelayan yang dapat," kata Wakhid dihubungi, Sabtu (4/11/2023).
Wakhid menambahkan tidak semua nelayan mendapat pengkoveran. Pasalnya, nelayan lain tergolong tidak aktif melaut karena menjaga tempat pelelangan ikan (TPI) dan aktivitas lain. Selain itu angka 400 tersebut termasuk nelayan jaring eret atau pinggiran dan pendorong. Program tersebut, kata dia merupakan pertama kalinya menyasar nelayan.
Jaminan tersebut penting karena nelayan merupakan profesi dengan risiko tinggi. Katanya, proses menangkap ikan di lautan juga mempertaruhkan nyawa apalagi Pantai Selatan memiliki karakteristik ombak besar dan kuat.
"Resiko tidak hanya pada saat akan melaut tapi di tengah laut dan posisi saat akan mendarat harus benar-benar bisa memperhitungkan cuaca dan ombak tinggi," katanya.
Dengan adanya jamsostek maka akan banyak orang muda yang ikut menjadi nelayan. Pasalnya, menurut Wakhid regenerasi nelayan di Kulonprogo tergolong lambat. Sebab itu, beberapa waktu lalu, DKP juga mengadakan magang nelayan yang diikuti lima belas orang.
"Ada lima belas orang magang. Mereka kami jamin juga untuk asuransi. Termasuk makan-minum dan safety guard. Honor narasumber atau nelayannya juga ada," ucapnya.
BACA JUGA: Nelayan di Kulonprogo Difasilitasi untuk Dapatkan Sertifikat Kelaikan Kapal
Kata dia, pemagangan tersebut memang dibuka untuk lima belas orang. Keterbatasan anggaran menjadi sebab kuota magang terbatas.
Lebih jauh, DKP mendapat permohonan untuk pengadaan pelatihan pembuatan kapal/perahu. Pelatihan tersebut dianggap penting karena selama ini Kulonprogo selalu mendatangkan perahu dari wilayah Barat seperti Cilacap dan Kebumen.
Sebelumnya, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko, mengatakan terdapat kapal yang terguling akibat dihantam ombak Pantai Congot. Perahu itu dinaiki tiga orang. Salah satu di antaranya bernama Arip masih berumur 20 tahun.
Kerawanan seperti itulah yang dimaksud DKP agar ada jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para nelayan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Nur Wahyudi, mengatakan bahwa pengkoveran jamsostek untuk nelayan masih tahap usulan. “Ada usulan. Tapi masih sebatas itu saja. APBD 2024 juga belum ditetapkan,” kata Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
Advertisement