Tekan Kasus Penyakit Jantung, FK-KMK UGM Gelar Skrining Dini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Untuk mendukung penelitian implementasi deteksi dini penyakit jantung bawaan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melakukan skrining dini penyakit jantung di SDN Percobaan 2 Jogja, Selasa (7/11/2023).
Ketua Tim Pelaksana Skrining penyakit jantung bawaan pada anak dan COHARD-PH (Congenital Heart Disease and Pulmonary Hypertension) team FK-KMK UGM, Profesor Lucia Kris Dinarti mengatakan skrining awal penyakit jantung tersebut sejalan juga dengan Perda DIY No.103/2021 tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Yogyakarta Lestari Tahun 2021-2025.
Advertisement
BACA JUGA: Cuaca Panas Ekstrem Bisa Memicu Serangan Jantung Fatal? Berikut Penjelasannya
Kegiatan tersebut juga untuk menguji alat bantu kesehatan berupa mesin EKG AliveCor KardiaMobile 6L yang diterima FK-KMK UGM dari program Bakti BCA. “Mewakili FK-KMK UGM, donasi BCA ini akan menjadi salah satu aset berharga yang menunjang penelitian dan pendidikan kedokteran di FK-KMK UGM," katanya melalui keterangan pers, Rabu (8/11/2023).
Alat EKG 6L tersebut, lanjut Lucia, akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk melatih dan mengedukasi Guru UKS Sekolah Dasar dan para tenaga medis di Puskesmas setempat. Tujuannya, agar mereka semakin terampil untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini, sehingga program skrining penyakit jantung bawaan pada anak yang sudah termuat dalam Perda DIY dapat terlaksana dengan baik.
Berdasarkan data Heartology Cardiovascular Center bahwa 80.000 bayi di Indonesia per tahunnya lahir dan mengalami penyakit jantung bawaan. Sayangnya, sekitar 25% di antaranya membutuhkan penanganan serius pada usia pertamanya.
Kepala KCU Yogyakarta Dovi Kurniawan menyatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa penyakit jantung bawaan di Indonesia masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bentuk wujud nyata untuk ikut mendukung upaya deteksi penyakit jantung bawaan pada anak sejak dini.
"Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Kami, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta mendukung berkembangnya ilmu kedokteran di Tanah Air," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Advertisement