Advertisement
Jadi Poros Mataram Islam, Pemkab Bantul Dorong Pengembangan Seni Budaya Imogiri
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kebudayaan DIY telah menetapkan Imogiri sebagai bagian dari Poros Mataram Islam, di samping Kotagede dan Pleret. Pemkab Bantul pun terus mendorong pengembangan seni-budaya di wilayah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto menjelaskan saat ini sudah terbentuk Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya, yang nantinya akan berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Bantul untuk merencanakan dan menata pengembangan Imogiri.
Advertisement
“Untuk program kebudayaan sudah banyak disentuh, kami coba masuk melalui Rintisan Kalurahan Budaya dan Kalurahan Budaya. Di situ mengelola semua objek kebudayaan. Tidak hanya kesenian, tapi semua objek kebudayaan yang ada harus dikelola,” ujarnya dalam pembukaan Festival Budaya Imogiri, di Terminal Imogiri, Rabu (8/11/2023).
Festival Imogiri ini menjadi salah satu upaya untuk mengangkat seni-budaya di wilayah Imogiri. Berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis (8-9/11/2023), dalam kegiatan ini ditampilkan seni karawitan, tari-tarian, jathilan dan sebagainya dari warga Imogiri.
Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya untuk wilayah Imogiri, Sudaryanto, menuturkan cagar budaya terdiri dari dari cagar budaya benda dan tak benda. “Ini warisan budaya yang perlu diuri-uri, dikembangkan dan dikelola dengan baik, sehingga nanti bisa membawa dampak kemakmuran bagi masyarakat setempat,” kata dia.
Ia berharap masyarakat Imogiri terus mengembangkan seni-budaya yang menjadi potensi di wilayah tersebut dengan berbagai kreasi, namun tetap tidak meninggalkan pakemnya. “Sekarang banyak misalnya jathilan atau tari, kreasi banyak sekali. Namun klasiknya jangan ditinggalkan,” katanya.
BACA JUGA: Tenang, Cacar Monyet Ditanggung BPJS Kesehatan, Ini Kriterianya
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menuturkan Imogiri adalah bagian dari pusat kejayaan Islam masa lalu yang meninggalkan berbagai macam warisan budaya. “Masyarakat Imogiri diharapkan memiliki peran lebih besar untuk mengembangkan warisan budaya itu,” ungkapnya.
Beberapa warisan budaya di antaranya terkait kerajinan yang masih terpelihara dengan baik hingga saat ini, di antaranya produksi batik di Giriloyo, wayang kulit atau tatah sungging di Pucung dan warangka keris di Girirejo.
Sedangkan untuk warisan budaya benda yakni Makam Pajimatan yang dari sisi kebudayaan nasional sangat penting. “Banyak dikunjungi wisatawan religi. Ini menunjukkan bahwa Imogiri harus kita garap. Potensi budayanya sangat besar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu, Suami Tuntut Dokter Tanggung Jawab
Advertisement
Penginapan Jepang Punya Promo Murah Menginap Per Malam Hanya Rp10 Ribu, Ini Syaratnya
Advertisement
Berita Populer
- Meresahkan! Vandalisme di Malioboro Jogja Kian Menggila, 10 Toko Jadi Objek Coret-coret
- Jemaah Calon Haji DIY Tetap Berangkat Lewat Solo Meski Adi Soemarmo Turun Status
- Eko Suwanto Ajak Masyarakat Gunakan Gadget Lebih Produktif Bukan Sekadar Jadi Konsumen Semata
- Ajak Masyarakat Ubah Sampah Jadi Berkah Lewat Gelaran Bedah Buku
- DPAD DIY Ajak Masyarakat Bijak Menggunakan Teknologi di Era Digitalisasi Lewat Gelaran Bedah Buku
Advertisement
Advertisement