Advertisement

Momen Hari Tata Ruang, Dispertaru Sleman Dorong Kesadaran Masyarakat dalam Penataan Ruang

Media Digital
Jum'at, 10 November 2023 - 19:37 WIB
Lajeng Padmaratri
Momen Hari Tata Ruang, Dispertaru Sleman Dorong Kesadaran Masyarakat dalam Penataan Ruang Suasana sosialisasi Perbup No.57/2021. - Istimewa

Advertisement

SLEMAN—Dinas Pertahanan dan Tata Ruang (Dispertaru) Sleman terus berupaya meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat di bidang penataan ruang.

Kepala Dispertaru Sleman, Mirza Anfansury menerangkan saat ini Kabupaten Sleman telah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sleman 2021-2041 yang tercantum dalam Perda Sleman No.13/2021.

Advertisement

Di samping menetapkan RTRW, Pemkab Sleman juga menetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan dibagi berdasarkan karakteristik wilayahnya ke dalam empat kawasan, yaitu Sleman Utara, Sleman Tengah, Sleman Timur, serta Sleman Barat.

"Saat ini RDTR Sleman Timur sudah selesai yaitu di Perbup No.3/2021 dan RDTR Sleman Barat dalam Perbup No.57/2021. Sementara RDTR Sleman Tengah dan Utara masih dalam proses," urai Mirza kepada Harianjogja.com, Kamis (9/11/2023).

Kawasan Sleman Barat meliputi Kapanewon Godean, Seyegan, Moyudan, dan Minggir akan diarahkan pada penataan pemukiman yang mendukung budidaya pertanian. Kemudian, kawasan Sleman Timur meliputi Kapanewon Ngemplak, Kalasan Prambanan, dan Berbah akan diarahkan untuk penataan pemukiman yang mendukung wisata budaya peninggalan sejarah.

Kawasan Sleman Tengah meliputi Kapanewon Sleman, Ngaglik, Mlati, Depok, dan Gamping akan diarahkan pada penataan pemukiman dan fasilitas perkotaan yang mendukung kegiatan jasa pendidikan dan pariwisata. RDTR kawasan ini menurut Mirza sudah dalam proses finalisasi.

Sementara itu, Kawasan Sleman Utara meliputi Kapanewon Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan diarahkan pada penataan pemukiman yang mendukung wisata alam dengan mitigasi kebencanaan.

Menurut Mirza, RDTR Kawasan Sleman Utara baru akan diproses pada 2024. "Jadi nanti saat semua sudah jadi, edukasinya ke masyarakat akan lebih enak dan tertata sehingga masyarakat lebih paham tentang penataan ruang di Sleman," urai Mirza.

BACA JUGA: Ada Pelanggaran Tata Ruang, Wabup Sleman: Silahkan Laporkan!

Dalam momen Hari Tata Ruang yang diperingati setiap 8 November, Dispertaru Sleman terus menggencarkan edukasi ke masyarakat tentang penataan ruang di Sleman. Mirza berharap ini dijadikan momentum masyarakat untuk semakin sadar tentang pemanfaatan ruang di Sleman.

Seiring dengan pembangunan trase tol di Kabupaten Sleman, Mirza juga memastikan bahwa keberadaan tol sudah dimasukkan ke dalam RTRW dan RDTR Sleman.

Dengan demikian, masyarakat dan investor bisa mengakses dokumen tersebut jika ingin melakukan pemanfaatan ruang di Sleman, khususnya exit toll yang nantinya ada tiga titik di Kabupaten Sleman, yaitu di Kapanewon Tempel, Kalasan, dan Gamping.

Bagi masyarakat dan investor yang tertarik untuk melakukan pemanfaatan ruang di Sleman, termasuk di exit toll, Mirza menerangkan bahwa aturannya cukup mudah, yaitu dengan mengakses RTRW dan RDTR Sleman.

"Yang penting mereka lihat RTRW dan RDTR ya, sudah dijelaskan mana lahan yang diperbolehkan, mana yang tidak diperbolehkan. Kalau masih bingung, bisa menanyakan ke kami di Dispertaru Sleman," kata Mirza.

Saat ini, Dispertaru Sleman sudah memiliki layanan informasi tata ruang baik melalui media sosial maupun layanan offline. Mirza juga berharap keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengawasan terkait pemanfaatan tata ruang di Sleman agar terbebas dari penyalahgunaan.

"Bisa lewat WhatsApp, media sosial, Lapor Sleman juga bisa dipersilakan. Banyak kanalnya untuk pelaporan penyalahgunaan maupun yang ingin bertanya kepada kami terkait tata ruang di Sleman," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cegah Tawuran, Polisi Bubarkan Pemuda Nongkrong

News
| Minggu, 28 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement