Disokong Danais, Sleman Targetkan Bangun 4 TPST di 2025
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman menargetkan memiliki empat TPST di wilayahnya pada 2025 mendatang. Keberadaan 4 TPST di empat wilayah berbeda ini akan dimaksimalkan untuk mengelola dan mengatasi persoalan sampah di Bumi Sembada.
Ketua Satgas Penanganan Sampah Pemkab Sleman, Dwi Anta Sudibyo mengatakan, saat ini Pemkab Sleman sedang membangun dua TPST dengan teknologi Refuse Derived Fuel atau RDF (RDF), yakni TPST Tamanmartani dan TPST Minggir.
Advertisement
Untuk TPST Tamanmartani, progres pembangunan TPST dengan kapasitas pengolahan dalam bentuk RDF yang bisa dioptimal 80 ton/ hari itu telah mencapai 90 persen. Awal Desember, TPST Tamanmartani akan mulai diuji cobakan. Adapun pagu anggaran pematangan lahan sebesar Rp6,7 miliar dan konstruksi sebesar Rp7,4 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Sleman.
BACA JUGA : DLH Sleman Andalkan TPST dan TPS3R
"Selain itu, TPST Tamanmartani ini juga mendapatkan bantuan dari dana keistimewaan senilai Rp6,8 miliar. Sedangkan pagu anggaran operasional senilai Rp2,4 miliar. Kami harapkan awal 2014 sudah bisa beroperasional," kata Dibyo, Senin (13/11/2023).
Untuk TPST Sendangsari, Minggir, lanjut Dibyo yang juga Kepala Bapppeda Sleman ini, saat ini progres pembangunan mencapai 20 persen. Adapun kapasitas hasil RDF yang bisa dioptimal di TPST yang menempati tanah kas desa seluas 6.600 meter itu adalah 60 ton/hari. "Target awal 2024 sudah bisa beroperasi," terang Dibyo.
Adapun pagu anggaran untuk konstruksi TPST Minggir, Dibyo menyatakan ada Rp9 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Sleman. Dibyo menyatakan, sama seperti TPST Tamanmartani, TPST Minggir juga mendapatkan kucuran danais.
"Nilainya Rp7,4 miliar dari Danais. Adapun pagu anggaran untuk operasional Rp1,9 miliar," jelasnya.
Sementara untuk dua TPST lainnya, Dibyo menyatakan ada dua lokasi yang kini telah siap dan tinggal menunggu izin pembangunan pada 2024 mendatang. Satu TPST akan dibangun di Caturharjo, Sleman, dan satu TPST yang akan dibangun di Kapanewon Turi. Untuk lokasi TPST Turi dan Caturharjo, sama-sama menempati tanah kas desa.
"Untuk yang Turi lahannya seluas 1,2 hektare. Yang di Kapanewon Sleman juga menempati lahan yang luas. Lokasi tentunya tidak akan mengganggu warga," terang Dibyo.
BACA JUGA : Pembangunan TPST Tamanmartani Terus Dikebut
Mengenai teknologi yang akan digunakan untuk TPST Turi dan Caturharjo, Dibyo masih enggan mengungkapkan. Begitu juga dengan pagu anggaran pembangunan kedua TPST di Turi dan Caturharjo. "Sama seperti dua TPST lainnya, kami juga ajukan penggunaan danais untuk TPST Turi dan Sleman [Caturharjo]," papar Dibyo.
Pakai Danais
Paniradya Pati Kaistimewaan Pemda DIY Aris Eko Nugroho mengungkapkan, mulai 2023 danais diperbolehkan untuk mengatasi persoalan sampah. Ini sebagai tindak lanjut dari arahan Gubernur DIY Sri Sultan HBX tentang desentralisasi penanganan sampah di tingkat kabupaten/kota. Dimana, danais diperbolehkan untuk penanganan sampah.
"Memang tidak semua kabupaten/kota punya penanganan sampah yang sama. Untuk di Sleman, titik poinnya di TPST," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Advertisement