Advertisement
1.000 Santri Bertarung di Pekan Olahraga Pesantren di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Kembali menggelar Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Gunungkidul 2023. Ajang ini diikuti 20 pondok pesatren, dengan total atlet sebanyak 1.000 santri.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto mengatakan pihaknya berkomitmen untuk pengembangan olahraga di Bumi Handayani. Hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki dinas pemuda dan olahraga. “Untuk atlet professional dibawah naungan KONI. Tapi, kaim juga ikut dalam pembibitan dan pembinaan calon atlet di usia muda,” kata Supri, Rabu (15/11/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, penjaringan atlet tidak hanya melalui pekan olahraga pelajar daerah (Popda). Namun sejak 2022 lalu juga menyelenggarakan pekan olahraga antarsantri se-Gunungkidul bertajuk Pospe. “Tahun ini Kembali digelar pekan olahraga antar santri,” katanya.
Dia menjelaskan, ada 20 pondok pesantren yang berpartisipasi dalam ajang ini. Total atltet yang berlaga sebanyak 1.000 santri dari berbagai penjuru wilayah Gunungkidul.
Rencananya pekan olahraga santri berlangsung mulai Selasa (14/11/2023) hingga Jumat (17/11/2023). Di ajang ini ada enam cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi bulutangkis, voli, tenis meja, atletik, pencaksilat dan gobak sodor. “Pospeda jadi ajang rutin. Harapannya di tahun depan bisa diikuti 46 pesantren di Gunungkidul,” katanya.
BACA JUGA: Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Peran Santri di Masa Kemerdekaan
Untuk penyelenggaraan lomba tersebar di beberapa lokasi. Sebagai contoh, pertandingan cabor bulu tangkis dan gobak sodor berlangsung di Gedung Kesenian Gunungkidul. Adapun atletik dilangsungkan di Stadion Handayani, Bola Voli di SMK Maarif, pencak silat di SMK Muhammadiyah 1 Playen dan tenis meja di Taman Budaya Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengapresiasi penyeleggaraan Pospeda 2022. Menurut dia, even ini merupakan wujud kebersamaan pensatren serta sebagai upaya mencari santri berprestasi di tingkat kabupaten. Hal tak kalah penting juga sebagai sarana memperkuat tali silahturahmi, persatuan dan kesatuan. “Berlombalah sampai titik darah penghabisan. Namun jiwa-jiwa sportif tetap harus dijaga,” kata Sunaryanta.
Ia berharap di even selanjutnya seluruh pesantren di Gunungkidul bisa ikut berpartisipasi. “Tujuannya untuk mencetak santri yang berkualitas, tidak hanya di bidang keagamaan, tapi juga memiliki pengetahuan yang luas dan berprestasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Advertisement