Advertisement

Tak Kunjung Laku, Nilai Sewa Gerbang Samudra Raksa Anjlok Kini Jadi cuma Rp239 Juta

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 15 November 2023 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Tak Kunjung Laku, Nilai Sewa Gerbang Samudra Raksa Anjlok Kini Jadi cuma Rp239 Juta Wisatawan menikmati suasana perbatasan dari puncak Gerbang Samudra Raksa di Kecematan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo.-ANTARA - Sutarmi

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) setempat membuka kesempatan pihak ketiga untuk menyewa Gerbang Samudera Raksa (GSR) yang menjadi ikon Kulonprogo di perbatasan antara Kulonprogo dan Magelang.

Pembukaan sewa tersebut merupakan ketiga kalinya setelah dua pembukaan lalu belum ada penawaran masuk. Dalam pembukaan kali ini, Pemkab menurunkan nilai sewa menjadi Rp239 juta.

Advertisement

Sekretaris Disbud Kulonprogo, Nasip mengatakan nilai sewa GSR turun dari Rp609 juta menjadi Rp239 juta. Penurunan tersebut diharapkan dapat menarik penyewa atau investor untuk mengelola GSR. “Kami sudah membuka penyewaan untuk GSR sejak Senin [13/11/2023], nanti sampai 22 November [pemasukan penawaran dan proposalnya],” kata Nasip, Rabu (15/11/2023).

Nasip menambahkan berbeda dari pembukaan sewa pertama kali, kali ini Pemkab tidak menghitung semua spot dalam menentukan nilai sewa. Hanya beberapa spot yang dapat digunakan untuk bisnis yang dihitung. Spot atau titik yang tidak dihitung tetap dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung seperti gardu pandang dan musala.

Skema sewa, kata Nasip, dilakukan per lima tahun kemudian harus diperpanjang. Setiap perpanjangan sewa akan ada biaya tambahan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi. Dengan begitu saat ini belum ada penetapan apapun mengenai biaya tambahan perpanjangan.

Apabila tidak ada penawaran masuk sampai akhir bulan November 2023 maka Disbud Kulonprogo akan memutuskan untuk mengelola GSR secara mandiri. “Kalau pengelolaan nanti dilakukan UPT Taman Budaya ya akan mirip dengan pihak ketiga. Hanya saja kalau pihak ketiga kan terserah mereka akan mengelolanya seperti apa, tetapi kalau UPT ya mungkin hanya spot-spot tertentu saja,” katanya.

Lebih jauh, dia menjelaskan sebenarnya pada tahap pembukaan sewa awal sudah ada beberapa pihak yang tertarik. Mereka adalah pelaku usaha pariwisata. Hanya saja karena nilai sewa tinggi menjadi pertimbangan dari sejumlah pihak. 

BACA JUGA: Gerbang Samudra Raksa Belum Laku Disewakan, Ini Saran Pakar

Nasip mengaku pihaknya terus berupaya memaksimalkan pengelolaan GSR. Pasalnya GSR menjadi lokasi pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Lokasinya pun tergolong strategis.

Kepala UPT Taman Budaya Kulonprogo, Maruta, mengatakan terdapat beberapa titik atau spot dalam GSR yang tidak dinilai. “View yang ada di GSR itu tidak kami nilai. Jadi hanya bangunan saja yang bisa disewakan. Tapi memang tidak semua dinilai,” kata Maruta.

Maruta menambahkan dalam perjanjian sewa, Pemkab akan memasukkan klausul program rancangan sehingga OPD terkait tetap dapat ambil baigan. Selain itu, dengan adanya klausul tersebut, UMKM setempat dalam diakomodir. Dengan begitu pemberdayaan dapat terus dilakukan. “Menurut Kemenparekraf, GSR jadi lokasi paling menarik untuk masuk ke KSPN Borobudur. Jadi Kulonprogo kan salah satu pintu masuknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berkunjung ke Indonesia Paus Fransiskus Bakal Berpidato di Masjid Istiqlal, Ini Jadwal Lengkapnya

News
| Sabtu, 06 Juli 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement