Advertisement

Digelar Lagi Tahun Ini, Festival Sumonar Alihwahanakan Karya Maestro Affandi dan Sudjojono

Triyo Handoko
Jum'at, 24 November 2023 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Digelar Lagi Tahun Ini, Festival Sumonar Alihwahanakan Karya Maestro Affandi dan Sudjojono Suasana jumpa pers FestivalSumnoar2023 di Museum Affandi yang akan memamperkanvideo mapping dan seni cahaya lain, Kamis (23/11/2023). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gelaran pertunjukan video mapping tahunan bertajuk Festival Sumonar digelar kembali pada Sabtu (25/11/2023). Uniknya, dalam Festival Sumonar yang tahun ini digelar di Museum Affandi dan Titik Nol Kilometer tersebut, akan ditampilkan video mapping yang merupakan gubahan karya maestro seni lukis Tanah Air, Affandi dan Sudjojono.

“Tak hanya instalasi seni cahaya, tetapi juga karya dua dimensi dari berbagai seniman rupa Indonesia,” kata kurator Festival Sumonar, Ignatia Nilu, Kamis (23/11/2023).

Advertisement

Nilu menjelaskan tak hanya video mapping, Festival Sumonar tahun ini juga akan menawarkan refleksi atas pemikiran maestro seni melalui karya-karyanya.

“Kami melakukan interpretasi atas karya-karya yang ada, untuk karya Affandi dan Sudjono kami menggali bahan interpretasi dari sumber-sumber sejarah yang ada,” terangnya.

Afandi dan Sudjojono, jelas Nilu, adalah seniman seni rupa Indonesia yang penting untuk terus dibahas karya-karyanya karena peran penting mereka dalam membangun corak kesenian kontemporer.

“Posisi Afandi ini luar biasa sekali, beliau menjadikan kaya-karyanya sebagai bahan diplomasi ke seluruh dunia saat Indonesia baru merdeka agar dikenal dunia,” ungkapnya.

Sementara Sudjojono, menurut Nilu, memberi pondasi seni rupa Indonesia untuk selalu membawa semangat perjuangan akar rumput. “Karya-karya Sudjojono ini dalam konteks perjuangan Indonesia membawa semangat bahwa seni rupa bisa jadi medium menyuarakan suara-suara akar rumput dalam perjuangan,” tuturnya.

BACA JUGA: Sumonar, Festival Video Mapping Pertama di Indonesia

Direktur Sumonar, Donny Raphael menerangkan tak hanya karya dua maestro seni rupa Indonesia yang akan digubah dalam pameran itu. “Ada seniman-seniman lain, seperti Heri Dono dan Gunawan Maryanto,” katnaya.

Tak hanya melulu karya seni rupa seperti lukisan, instalasi, hingga patung, jelas Donny, kaya puisi juga akan dialihwahanakan jadi video mapping. “Seperti karya Mas Cindil [Alm. Gunawan Maryanto] itu juga akan digubah dengan kolaborasi bersama seniman cahaya ini,” ujarnya.

Gelaran ini juga akan menyelenggarakan workshop video mapping. “Kami juga akan menyelenggarakan workshop video mapping di Museum Affandi ini agar ekosistem seni cahaya ini terus berkembang,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement