Advertisement
FAJI DIY Sebut Potensi Besar Sungai Progo Untuk Sport Tourism Air

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengurus Daerah (Pengda) Cabang Olahraga Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) DIY sebut Sungai Progo yang melintas di Klangon, Kalibawang, Kulonprogo cocok untuk lomba arung jeram tingkat nasional.
Potensi tersebut juga didukung keberadaan Gerbang Samudera Raksa (GSR) yang berada tepat di bagian atas sehingga potensi pariwisata sekitar dapat dikembangkan lebih jauh.
Advertisement
Ketua Penda FAJI DIY, Agus Langgeng Basuki mengatakan aliran air yang deras atau jeram di Sungai Progo memenuhi syarat untuk olah raga air seperti arung jeram.
BACA JUGA: 5 Wisata Dekat Bandara YIA, dari Pantai hingga Kali Biru
“Kondisi Sungai Progo ini bagus. Artinya jeramnya eksotik dan untuk olah raga memenuhi syarat. Layak untuk kejuaraan nasional. Kecuali kalau debitnya tinggi ketika musim hujan jadinya berisiko,” kata Langgeng ditemui di Klangon, Kalibawang, Sabtu (25/11/2023).
Langgeng menambahkan bersama dengan KONI DIY dan Dinas Pariwisata (Dispar) setempat, FAJI berupaya mengembangkan dan mendorong munculnya wisata air.
Kata dia, pengembangan telah didukung keberadaan GSR yang diharapkan dapat menjadi pusat informasi kawasan. Selain itu, FAJI DIY menginginkan adanya atlet arung jeram yang muncul dari Kabupaten Kulonprogo.
Titik awal atau start arung jeram tersebut dimulai dari Sungai Progo dekat GSR sampai finsih di Kawasan Ancol, Banjaroya. Jarak kedua titik kurang lebih 3,5 kilometer.
“Festival Sungai Progo ini kami harapkan sebagai pemicu. Kelanjutan Dana Keistimewaan tetap dibutuhkan karena ini sebanarnya kan untuk masyarakat juga,” katanya.
Di lain pihak, Ketua Desa Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi mengatakan acara Festival Sungai Progo 2023 sesuai dengan master plan pengembangan Desa Wisata Banjaroya.
“Terkait pengembangan arung jeram kami harap pelan-pelan dapat terealisasikan. Apa yang sudah kami gambar di rencana master plan pengembangan desa wisata dapat terwujud sehingga nanti semakin banyak titik-titik yang bisa dimanfaatkan masyarakat baik untuk meningkatkan ekonomi maupun menciptakan ruang kreatif,” kata Inuhayi.
Inuhayi mengaku GSR menjadi pintu masuk ke Desa Wisata Banjaroya. Dia menginginkan ada jogging track dan sepeda track yang menghubungkan GSR sampai ke Kawasan Ancol melewati empat padukuhan. Dari situ banyak pihak akan mendapat manfaat dan mau ikut mengembangkan.
Terkait Festival Sungai Progo, dia berharap acara tersebut dapat menjadi agenda tahunan. Namun begitu sosialisasi perlu dilakukan jauh hari agar pengurus Desa Wisata dan masyarakat dapat mempersiapkan dengan matang.
Sementara itu, Kepala Dispar Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan festival tersebut menjadi pertama kalinya digelar di Sungai Progo untuk menguji kelayakan jalur untuk arung jeram.
“Ke depan kami ingin ada nuansa olah raga. Kami mencoba mengambangkan bersama masyarakat melalui Desa-desa Wisata di seputaran Sungai Progo,” kata Joko.
Joko menambahkan potensi aliran Sungai Progo memungkinkan untuk dikembangkan sampai tingkat nasional bahkan internasional. Setidak ada ada empat Desa Wisata yang mendapat pelatihan arung jeram. Harapannya selain menjadi pemandu, pelaku Desa Wisata dapat menjadi atlet dan ikut kompetisi arung jeram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tempat Pengoplosan Gas LPG di Cilandak Meledak, 1 Orang Luka Bakar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Masih Godok Perbup Pelaksanaan PPDB 2025
- Tingkatkan Temuan Kasus TB, Dinkes Kulonprogo Kenalkan Program "SERMOKU"
- Pemkab Tak Siapkan Lokasi Baru untuk PKL yang Terdampak Pelebaran Jalan Bantul
- Gelapkan Uang untuk Judi Online, Penjaga Toko di Jogja Ditangkap
- Fakta Mendiang Mbok Yem, 30 Tahun Tinggal dan Berjualan di Puncak Gunung Lawu Ditemani Monyet Bernama Temon
Advertisement
Advertisement