Advertisement
Mengenang Hamzah, Figur Sederhana yang Memanusiakan Manusia

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan orang tua dan muda berbondong-bondong memasuki pelataran Rumah Duka Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ), Sonopakis Lor, Ngestiharjo, Kasihan. Mereka datang dengan mengenakan pakaian serba hitam. Beberapa bahkan mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mata sembabnya.
Setelah memarkirkan kendaraan di sisi depan PUKJ, ratusan orang tersebut berjalan kaki menghampiri ruangan paling timur. Di sana, sudah ada ratusan orang yang berjajar untuk menyalami keluarga Hamzah Sulaiman.
Advertisement
Hamzah Sulaiman atau yang akrab dikenal dengan nama panggung Raminten berpulang di RSUP Dr. Sardjito pada Rabu (23/4/2025). Kepergian Hamzah yang dikenal sebagai sosok yang sederhana tersebut memukul hati banyak orang. Mereka pun datang ke PUKJ berniat melihat sosok Hamzah untuk yang terakhir kalinya.
Hamzah, pria yang lahir pada 7 Januari 1950 tersebut berpulang ke rumah Bapa karena sakit tua. Hamzah berpulang di usianya yang ke 75 tahun. Pihak keluarga mengaku selama ini Hamzah tak memiliki riwayat penyakit kronis tertentu yang menjadi penyebab kepergiannya. Hamzah hanya mengidap penyakit diabetes atau kadar gula dalam darah yang tinggi.
Proses kepergian Hamzah tergolong singkat. Dia dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya memburuk pada Senin (21/4/2025). Kemudian, hanya dalam tiga hari, dia berpulang.
Tim Pengembangan Hamzah Batik yang juga mewakili keluarga, Parjirono Wiyono mengaku tidak ada pesan khusus yang disampaikan Hamzah pada keluarga. Namun, Hamzah selalu berpesan untuk menjalani hidup dengan sederhana.
“Saya mengenal dia sebagai figur yang sederhana dan mengajari kami untuk selalu berbuat baik kepada orang lain dan memanusiakan manusia,” ujarnya.
BACA JUGA: Pengusaha dan Seniman Jogja, Hamzah Sulaeman Alias Raminten Meninggal Dunia
Dia juga mengenang sosok Hamzah sebagai pelestari budaya. Kiprah Hamzah dalam pelestarian budaya Jogja yang telah meluas. Hamzah telah dikenal melalui sosok Raminten, perempuan yang berusaha melakukan berbagai hal baik pada sesama.
“Raminten adalah penggambaran wanita sederhana yang selalu berbuat baik kepada orang lain. Raminten dari kata ora sepinten [tidak seberapa] hal yang sangat sepele,” ujarnya.
Nama Raminten pun menjadi ikon bagi Kota Jogja. Tokoh tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat luas. Penamaan Raminten juga membuat bisnis fashion dan kuliner yang digarap Hamzah dikenal publik.
“Itu sebagai salah satu media untuk melestarikan budaya Jogja dengan Raminten,” katanya.
Sosok Hamzah yang kental dengan upaya untuk melestarikan budaya Jogja pun mendapatkan apresiasi dari Keraton Jogja dengan diberikannya gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo sekitar tiga tahun lalu.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Laksmi mengaku kehilangan sosok yang berjasa dalam pelestarian kebudayaan Jogja. Dian mengaku sering berbincang dan bertemu dengan para pelaku budaya, termasuk Hamzah. Dian bahkan lupa kapan pertama mengenal sosok Hamzah.
Sosok Hamzah baginya sangat dekat dengan para pelaku budaya di Jogja. Baginya dedikasi Hamzah bagi kelestarian kebudayaan Jogja tak perlu diragukan lagi.
“Kalau kami di pemerintah daerah sangat mengapresiasi terhadap segala upaya, dedikasi dan yang memang membawa Jogja untuk lebih dikenal,” ujarnya.
Dian pun akan datang ke PUKJ untuk menengok Hamzah yang terakhir kali. Dia pun berharap agar para pelaku budaya lain dan masyarakat terinspirasi oleh karya Hamzah, meski Hamzah telah berpulang.
“Semoga karya-karya ide-ide gagasan beliau mampu menginspirasi kemudian mampu diteruskan dan mampu membawa Jogja lebih dikenal di luar,” imbuhnya.
Pemberkatan jenazah Hamzah akan dilakukan pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, Hamzah akan dikremasi di Krematorium Madurejo, Prambanan, Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tempat Pengoplosan Gas LPG di Cilandak Meledak, 1 Orang Luka Bakar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Layangkan Somasi kepada Produsen Anggur Hijau Parangtritis
- Pemkab Bantul Masih Godok Perbup Pelaksanaan PPDB 2025
- Tingkatkan Temuan Kasus TB, Dinkes Kulonprogo Kenalkan Program "SERMOKU"
- Pemkab Tak Siapkan Lokasi Baru untuk PKL yang Terdampak Pelebaran Jalan Bantul
- Gelapkan Uang untuk Judi Online, Penjaga Toko di Jogja Ditangkap
Advertisement
Advertisement