Advertisement
Tak Hanya SMP Negeri, Kekurangan Siswa di Kulonprogo Juga Terjadi di Sekolah Swasta

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Sejumlah sekolah di Kulonprogo kekurangan siswa meskipun sudah melakukan seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025. Dampak tersebut tidak hanya dialami sekolah negeri tetapi juga sekolah swasta.
Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Maryono menyoroti sejumlah sekolah negeri yang mengalami kekurangan siswa meskipun sudah melakukan seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025.
Advertisement
Dampak tersebut tidak hanya dialami sekolah pemerintah saja tetapi yang paling terasa ialah kalangan SMP swasta. Dia sudah menampung sejumlah aspirasi dari forum komunikasi Kepala SMP Swasta Kulonprogo terkait anjloknya jumlah siswa yang diterima.
Maryono menekankan, kondisi yang dialami SMP swasta harus turut menjadi perhatian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo. Dari keluhan yang diterimanya, minimnya siswa di SMP swasta lantaran ada perpanjangan waktu penutupan SPMB lalu.
Jalur domisili yang harusnya ditutup pukul 14.00 WIB diperpanjang menjadi pukul 16.00 WIB penutupannya. Perpanjangan tersebut terjadi, di hari SPMB masih berlangsung.
"Kami di komisi IV sudah dilaporkan dari SMP swasta. Kami sudah memberikan rekomendasi dan catatan untuk SPMB tahun depan," katanya, Jumat (4/7/2025).
Politisi PKS ini meminta agar Dikpora Kulonprogo hendaknya memberikan ruang keadilan, apresiasi dan dukungan terhadap sekolah swasta. Pasalnya, sejumlah SMP swasta kehadirannya selama ini memiliki sepak terjang panjang dalam dunia pendidikan Kulonprogo.
Dia berharap jangan sampai sekolah swasta ditelantarkan dan kebijakan yang diputuskan makin memperparah kondisi operasionalnya. "Sekolah-sekolah swasta kan sudah berdarah-darah ikut mencerdaskan anak-anak bangsa dengan kemandiriannya tanpa APBN," tegasnya.
Maryono menegaskan, seharusnya proses rekrutmen SPMB memiliki keadilan kalangan sekolah swasta. Selain itu, dia meminta agar Dikpora Kulonprogo memberikan bantuan supaya guru yang berstatus ASN tetap dipekerjakan di sekolah swasta asalnya.
Pasalnya, sudah ada aturan baru yang memperbolehkan bahwa sekolah swasta boleh mendapat bantuan guru negeri. "Kekurangan siswa ini dampak yang paling parahnya soalnya di sekolah swasta yang berdampak pada biaya operasionalnya," tuturnya.
Sementar itu, perwakilan dari Kepala SMP swasta Kulonprogo, Yus Saryadi membenarkan, kondisi kekurangan siswa. Namun, dia enggan membeberkan minim siswa yang dialami sekolahnya. Terpenting baginya, audiensi sudah dilakukan dengan jajaran Dikpora Kulonprogo yang harapannya menghasilkan solusi. "Semoga ada titik temu dan usulannya bisa diteruskan ke Bupati Kulonprogo," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Tarif Impor ke AS Tak Jadi 32 Persen, Pelaku Ekspor Bantul Bernapas Lega
- Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan Bagi Warga Miskin di Kalurahan Wates
- Pemkab dan DPRD Sleman Bakal Hidupkan Kembali Aktivitas Perdagangan di Pasar Godean
- 1.000 KK Peserta PKH di DIY Graduasi, Mensos: Penghasilan di Atas UMR, Tak Lagi Menerima Bansos
- Batas Waktu Berakhir, Satpol PP Gunungkidul Minta Bangunan Liar di Pantai Drini Segera Dibongkar
Advertisement
Advertisement