Advertisement

Tak Hanya SMP Negeri, Kekurangan Siswa di Kulonprogo Juga Terjadi di Sekolah Swasta

Khairul Ma'arif
Sabtu, 05 Juli 2025 - 09:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Tak Hanya SMP Negeri, Kekurangan Siswa di Kulonprogo Juga Terjadi di Sekolah Swasta Ilustrasi siswa SMP. / Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO–Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Maryono menyoroti sejumlah sekolah negeri yang mengalami kekurangan siswa meskipun sudah melakukan seleksi penerimaan murid baru (SPMB) 2025.

Dampak tersebut tidak hanya dialami sekolah pemerintah saja tetapi yang paling terasa ialah kalangan SMP swasta. Dia sudah menampung sejumlah aspirasi dari forum komunikasi Kepala SMP Swasta Kulonprogo terkait anjloknya jumlah siswa yang diterima.

Advertisement

BACA JUGA: Puluhan Kursi SMP Negeri di Sleman Ditinggal, Banyak yang Tidak Daftar Ulang dengan Alasan Beragam

Maryono menekankan, kondisi yang dialami SMP swasta harus turut menjadi perhatian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo. Dari keluhan yang diterimanya, minimnya siswa di SMP swasta lantaran ada perpanjangan waktu penutupan SPMB lalu.

Jalur domisili yang harusnya ditutup pukul 14.00 WIB diperpanjang menjadi pukul 16.00 WIB penutupannya. Perpanjangan tersebut terjadi, di hari SPMB masih berlangsung.

"Kami di komisi IV sudah dilaporkan dari SMP swasta. Kami sudah memberikan rekomendasi dan catatan untuk SPMB tahun depan," katanya, Jumat (4/7/2025).

Politisi PKS ini meminta agar Dikpora Kulonprogo hendaknya memberikan ruang keadilan, apresiasi dan dukungan terhadap sekolah swasta. Pasalnya, sejumlah SMP swasta kehadirannya selama ini memiliki sepak terjang panjang dalam dunia pendidikan Kulonprogo.

Dia berharap jangan sampai sekolah swasta ditelantarkan dan kebijakan yang diputuskan makin memperparah kondisi operasionalnya. "Sekolah-sekolah swasta kan sudah berdarah-darah ikut mencerdaskan anak-anak bangsa dengan kemandiriannya tanpa APBN," tegasnya.

Maryono menegaskan, seharusnya proses rekrutmen SPMB memiliki keadilan kalangan sekolah swasta. Selain itu, dia meminta agar Dikpora Kulonprogo memberikan bantuan supaya guru yang berstatus ASN tetap dipekerjakan di sekolah swasta asalnya.

Pasalnya, sudah ada aturan baru yang memperbolehkan bahwa sekolah swasta boleh mendapat bantuan guru negeri. "Kekurangan siswa ini dampak yang paling parahnya soalnya di sekolah swasta yang berdampak pada biaya operasionalnya," tuturnya.

Sementar itu, perwakilan dari Kepala SMP swasta Kulonprogo, Yus Saryadi membenarkan, kondisi kekurangan siswa. Namun, dia enggan membeberkan minim siswa yang dialami sekolahnya. Terpenting baginya, audiensi sudah dilakukan dengan jajaran Dikpora Kulonprogo yang harapannya menghasilkan solusi. "Semoga ada titik temu dan usulannya bisa diteruskan ke Bupati Kulonprogo," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara Masih Menunggu Izin Penetapan Lokasi

News
| Sabtu, 05 Juli 2025, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement