Advertisement

Promo Desember

Pemkab Bantul Dorong Pertanian dan Perikanan Pansela untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2045

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 27 November 2023 - 20:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemkab Bantul Dorong Pertanian dan Perikanan Pansela untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2045 Pusat kuliner muncul di Legundi. Munculnya banyak tempat usaha di jalur Pansela menjadi salah satu indikator bergeraknya roda perekonomian di kawasan Pansela. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Pemkab Bantul menargetkan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Kabupaten Bantul 2045 mencapai 8.000-10.000 USD atau Rp124.002.800-Rp155.003.500. Pemkab Bantul mendorong potensi pertanian dan perikanan Pantai Selatan (Pansela) Kabupaten Bantul untuk capai target tersebut. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayati menyampaikan Pemkab Bantul menargetkan terjadi peningkatan PDRD per kapita dalam beberapa tahun mendatang. 

Advertisement

“PDRB per kapita Kabupaten Bantul tahun 2022 masih berada pada 1.369 USD [atau Rp21.219.979],” katanya dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Bantul tahun 2025-2045 di Pendopo Parasamya, Senin (27/11/2023).

Baca Juga: Angka Kemiskinan Bantul: Penduduk Miskin Turun 1.620 Orang di 2023

PDRB Kabupaten Bantul tahun 2022 tersebut lebih rendah daripada PDRB per kapita DIY yang mencapai 1.927 USD atau Rp29.869.174, dan angka PDRB per kapita nasional yang berada pada 2.831 USD atau Rp43.881.915.

Sementara Pemkab Bantul menargetkan PDRB per kapita Kabupaten Bantul meningkat hingga 2.500 USD atau Rp38.751.250 pada 2025, menjadi 3.750 USD atau Rp58.126.875 pada 2030, menjadi 5.900 USD atau Rp91.452.950 pada 2035, dan menjadi 7.000 USD atau Rp108.503.500 pada 2040. 

Dia menilai wilayah Pansela Kabupaten Bantul memiliki potensi dalam bidang pertanian dan perikanan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tersebut. Menurut Fenty, potensi tersebut tergambar dalam capaian persentase sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang menyumbang hingga 13,78% terhadap PDRB Kabupaten Bantul 2022. 

Baca Juga: Jumlah Warga Miskin di Bantul Tahun Ini cuma Turun 0,3%, Ini Detail Datanya

Dia menuturkan pengembangan kawasan pertanian terintegrasi dengan komoditas utama bawang merah dan komoditas pendukung berupa padi dan cabai di Kabupaten Bantul dapat dikembangkan. Tahun 2022 untuk komoditas bawang merah dengan luas panen mencapai 1.302 hektar dapat menghasilkan sekitar 11.618 ton. Kemudian untuk cabai merah tahun 2022 dengan luas panen 283 hektare dapat menghasilkan 1.681 ton. 

Dia menyampaikan Pemkab Bantul menargetkan pengembangan luas lahan komoditas pangan mencapai 1.000 hektare pada 2022-2024. Saat ini menurut dia terdapat empat kawasan sentra produksi pangan di wilayah selatan Kabupaten Bantul yaitu di Kalurahan Selopamioro, Srigading, Parangtritis dan Gadingharjo. 

Baca Juga: Bupati Bantul Yakin Jembatan Kretek 2 di JJLS Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Sementara menurut Fenty, produksi perikanan tangkap laut di  Kabupaten Bantul pada 2022 mengalami penurunan hingga 1,1% dibandingkan 2021. Penurunan tersebut menurutnya disebabkan musim paceklik pada April-September pada 2022. 

Sementara menurut dia, produksi perikanan budidaya Kabupaten Bantul dari 2019-2022 terus mengalami peningkatan. Tahun 2019 produksi perikanan budidaya mencapai 12.440.597 kg, kemudian  2022 meningkat menjadi 12.629.050 kg, kemudian 2021 meningkat menjadi 12.853.277 ton, dan 2022 menjadi 13.124.876 ton. 

Baca Juga: Pekerja Sepakati Usulan UMK Bantul, Diajukan ke Provinsi Senin Depan

Menurut dia komoditas unggulan perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Bantul meliputi ikan lele, nila, gurame, patin, dan mas. Sementara komoditas udang vaname menjadi unggulan dalam budidaya air payau. 

Menurut dia kedua potensi tersebut apabila dikembangkan maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul. Menurut Fenty, keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang melintas di Kabupaten Bantul akan mendukung akses ke wilayah tersebut. Dengan begitu, diperkirakan ada peningkatan kunjungan wisata dan ekonomi terus terjadi. 

Sementara Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih memiliki visi agar Kabupaten Bantul dapat menjadi daerah yang unggul, nyaman dan sejahtera untuk ditinggali pada tahun 2045. Visi tersebut menurutnya tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bantul tahun 2025-2045. 

“Unggul itu kita maknai masyarakatnya cerdas, sehat, berkarakter baik dan punya daya saing. Kemudian nyaman dimaknai tidak ada konflik, masyarakat guyub rukun, tatanan sosial kita baik, sehingga Bantul layak menjadi daerah yang ditempati. Bantul yang sejahtera, seluruh warga dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya. Itu menjadi visi jangka panjang kita hingga tahun 2045,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Indonesia Terancam La Nina Tahun Depan, Pemerintah Wajib Jaga Pasokan Pangan

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement