Advertisement
Kader Muhammadiyah Didorong Berwirausaha dengan Konsep Ekonomi Berbasis Nilai Sosial

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong kader persyarikatan untuk membuka usaha melalui jalur sociopreneur atau berwirausaha dengan mengedepankan nilai sosial.
Bendahara Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syauqi Soeratno mengatakan ekonomi sociopreneur menjadi salah satu konsep Muhammadiyah, merupakan ekonomi berbasis nilai sosial. Banyak kader Muhammadiyah yang tidak sekadar komersial semata namun membangun jaringan, komunitas untuk memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Advertisement
BACA JUGA : PWA DIY Gelar Senam Aisyiyah Bahagia dalam Muhammadiyah Jogja Expo
“Saya yakin seperti bisnis cuci mobil yang dibuka kader kami Mas Fitra ini juga tidak semata-mata komersial, tapi kebermanfaatan untuk masyarakat. Bisnis kader akan berbeda, masyarakat akan melihat dan menerima layanan itu dengan dara yang berbeda,” kata Syauqi di sela-sela meresmikan Beres Car Wash di Kota Jogja, Jumat (1/12/2023).
Ia menilai sociopreneur efektif untuk menciptakan lapangan kerja dan menekan angka pengangguran. Oleh karena itu ia mendorong kader Muhammadoyah di daerah untuk semangat berwirausaha dengan memanfaatkan jejaring persyarikatan. Dengan demikian kader Muhammadiyah akan semakin luas memberikan manfaat ke masyaralat. Termasuk dapat menjadi modal untuk membentuk closed loop economy Muhammadiyah yang saling melengkapi satu sama lain.
“Konsep itu bisa dikembangkan agar bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian bangsa. Munculnya dari mana? Ya dari aktivitas enterpreneur kader persyarikatan semacam ini. Maka kami mengapresiasi kader yang membuka usaha, semoga ini menjadi pijakan dan menginspirasi kader yang lain,” katanya.
Kader Pemuda Muhammadiyah sekaligus Pemilik Beres Car Wash Fitra Hariadi sepakat dengan konsep sosiopreneur. Usaha yang ia buka memang berusaha memberikan solusi terkait minimnya lapangan kerja termasuk di wilayah DIY. Melalui usaha ini, ia merekrut sebanyak 10 anak muda untuk aktif di bisnis tersebut.
“Kalau ide awal memang kami melihat kendaraan di jalanan Jogja ini banyak sekali. Sehingga kami menggandeng beberapa anak muda, saat ini memang baru 10 orang, ke depan tentu akan bertambah lagi,” katanya.
BACA JUGA : Anies Baswedan Ingin Pilpres 2024 sebagai Orientasi Baru dalam Pembangunan
Pemuda yang juga Dosen Universitas Negeri Yogyakarta ini memastikan bisnis yang dibukanya tidak akan menganggu aktivitas mengajarnya karena sudah ada manajemen tersendiri. Semangat berbisnis diturunkan dari ibunya yang dahulu merupakan penjual emping melinjo di Pasar Beringharjo.
“Saya dulu sering membantu ibu berjualan, mengambil emping dari satu tempat ke tempat lain, jadi berwirausaha ini sebenarnya sudah terbiasa sejak kecil dan itu terbawa sampai sekarang. Maka di sela saya mengajar, membuka usaha ini, tidak sekadar mencari keuntungan tetapi agar bisa memberi manfaat bagi orang lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Pastikan Seleksi Formasi P3K Berlangsung Transparan
- Pemkot Jogja Tambah Tiga Ruang Terbuka Hijau pada Tahun Ini
- Berikut Nama-nama Peserta yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi JPT Pratama di Sleman
- Prakiraan Cuaca BMKG: Daftar Kota Besar Diguyur Hujan Hari Ini
- 3 OPD Kulonprogo Masih Dijabat Plt, Sekda: Belum Mendapat Arahan Pak Bupati
Advertisement