Advertisement

Festival Abhinaya Reksa Buana, Menjaga Alam untuk Pariwisata Berkelanjutan

Media Digital
Minggu, 03 Desember 2023 - 07:52 WIB
Maya Herawati
Festival Abhinaya Reksa Buana, Menjaga Alam untuk Pariwisata Berkelanjutan Warga Kalurahan Mangunan Kapanewon Dlingo mengikuti kirab dalam Festival Abhinaya Reksa Buwana 2023 di kalurahan setempat, Sabtu (2/12/2023). - Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

BANTUL—Gelaran festival Abhinaya Reksa Buwana 2023 diselenggarakan dengan mengusung visi menjaga kelestarian alam. Visi tersebut sejalan dengan upaya Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menggencarkan pariwisata berkualitas (quality tourism) untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Plt Kepala Dispar DIY, Kurniawan menyampaikan Festival Abhinaya Reksa Buwana 2023 sengaja diselenggarakan di kawasan Mangunan, Dlingo guna menghadirkan konsep sustainable tourism yang selama ini telah diusung Dispar DIY. Menurut dia, penyelenggaraan festival tersebut telah menunjukkan upaya menjaga, dan melestarikan alam yang selama ini digunakan sebagai destinasi wisata.

Advertisement

“Memang festival ini lebih membawa visi semangat menjaga alam kaitannya dengan sustainable tourism. Karena itu penyelenggaraannya paling tepat di Mangunan, karena posisinya merupakan hutan lindung,” kata Kurniawan, di Mangunan, Dlingo, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Kurniawan konsep quality tourism yang diusung saat ini tidak menyasar pada banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata, namun pada kualitas yang dihadirkan destinasi wisata tersebut untuk meningkatkan spending money wisatawan. Dengan konsep tersebut, menurutnya sustainable tourism di DIY dapat diwujudkan. Menurut dia sustainable tourism merupakan konsep mempertahankan keberlanjutan alam, ekonomi dan sosial budaya.

“Tentu penting saat ini karena jumlah penduduk dan wisatawan semakin banyak, dan destinasi memiliki daya dukung [carrier capacity] artinya pasti ke depan tantangannya dengan carrier capacity terbatas dan jumlah kunjungan semakin banyak, itu perlu pemikiran untuk kita semuanya [sustainable tourism],” kata dia.

Menurut dia, dalam sustainable tourism terjadi pergeseran strategi dari mass tourism yang berorientasi kepada jumlah wisatawan ke quality tourism, yang berorientasi pada kualitas, sehingga tidak memerlukan wisatawan yang banyak, namun dapat menghasilkan belanja wisatawan [spending money] yang relatif lebih besar.

“Sama-sama carrier capacity yang satu belanjanya lebih besar yang satu lebih kecil, tentu kita mau yang spending money-nya lebih banyak,” katanya.

Menurut dia quality tourism memiliki peluang yang tinggi untuk menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara. Event tersebut menarik karena ada sendratari yang hanya di Mangunan. Dispar DIY di sisi lain perlu terus mendampingi pengelola wisata agar kualitas atraksi yang ditampilkan semakin baik.

Dia pun berharap pelaku wisata setempat meningkatkan kapasitas untuk terwujudnya quality tourism di DIY. “[Pelaku wisata] Harus sesuai standar pelayanan yang semakin baik. Desa wisata harus meningkatkan kapasitasnya, hospitality dan fasilitasnya yang dimiliki. Sekarang live in di desa wisata tren-nya semakin meningkat, ujung-ujungnya spending money-nya naik. Perlahan quality tourism kita wujudkan,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Donald Trump Serukan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Selama 30 Hari

News
| Jum'at, 09 Mei 2025, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement