Advertisement

Grebeg Maulud Kraton Jogja, Ada Gunungan yang Keluar Tiap 8 Tahun

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 05 September 2025 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Grebeg Maulud Kraton Jogja, Ada Gunungan yang Keluar Tiap 8 Tahun Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan menuju Puro Pakualaman saat Grebeg Maulud 2025 di Titik Nol Km, Yogyakarta, Jumat (5/9/2025). Upacara adat Keraton Yogyakarta itu digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabiul Awal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko - YU

Advertisement

Harianjogja.com. JOGJA—Garebeg Mulud atau Grebeg Maulud Nabi Muhammad SAW, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kraton Jogja tahun ini jatuh pada Tahun Dal, sehingga ada Gunungan Brama yang dikeluarkan.

KRT Kusumonegoro, Koordinator Rangkaian Prosesi Garebeg Mulud Dal 1959 menuturkan Gunungan Brama hanya sekali dikeluarkan bertepatan dengan Tahun Jawa Dal atau yang berlangsung dalam siklus delapan sekali.

Advertisement

"Ini yang membedakan dengan prosesi Hajad Dalem Garebeg Mulud pada tahun-tahun sebelumnya," katanya, Jumat (5/8/2025).

Dia menuturkan Gunungan Brama tersebut secara khusus untuk Sri Sultan HB X, keluarga, dan sentono dalem (kerabat Kraton Jogja).

"Khusus Garebeq Mulud Tahun Dal akan dikeluarkan salah satu pareden, yakni Gunungan Brama, yang nantinya juga diarak dan diboyong dari Kraton [Jogja] menuju Masjid Gedhe," katanya.

Kemudian, gunungan tersebut didoakan di Masjid Gedhe dan diboyong kembali ke Kraton Jogja untuk dihaturkan kepada Sri Sultan HB X, keluarga dan sentosa dalem.

Sementara menurutnya dalam Garebeg kali ini ada beberapa gunungan lain itu dibagikan untuk masyarakat. Gunungan tersebut yaitu Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.

BACA JUGA: Anggota Badan Intelijen Strategis TNI Ditangkap Brimob, Ini Kronologinya

Dia menuturkan Gunungan Brama berbentuk mirip dengan Gunungan Estri. Gunungan tersebut berbentuk seperti silinder tegak dengan bagian tengah sedikit mengecil. Rangkanya terbuat dari bambu dan badannya ditutup dengan pelepah pisang. Bagian puncak gunungan memiliki lubang untuk menempatkan anglo, tungku kecil dari tanah liat. Anglo yang diisi arang membara digunakan untuk membakar kemenyan, sehingga terus-menerus mengepulkan asap tebal.

"Gunungan ini wujudnya seperti Gunungan Estri, yang membedakan dengan gunungan yang lain karena di atas atau di tengah Gunungan Brama akan mengeluarkan asap sepanjang prosesi berlangsung," katanya.

Selama pelaksanaan Hajad Dalem Sekaten, Kraton Yogyakarta turut mengimbau bagi masyarakat yang turut berpartisipasi mengikuti rangkaian agenda hingga Garebeg Mulud untuk tertib. Kraton Jogja mengimbau agar masyarakat dapat mengambil gunungan setelah mendengar aba-aba serta seusai gunungan tersebut selesai didoakan.

Gunungan Brama Tidak Dibagikan

Sementara untuk khusus Gunungan Brama tidak untuk dibagikan, namun kembali ke dalam kompleks Cepuri Kedhaton. Pada Garebeg Mulud Dal 1959, pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen ditiadakan. Selain itu, dua buah Gunungan Kakung ada yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.

Salah seorang wisatawan asal Madura, Caca, mengaku datang ke Masjid Gedhe untuk melihat dan merayah gunungan dalam Garebeg Mulud. Dia mengaku menikmati proses penggarakan gunungan tersebut. "Baru pertama ke sini, dapat wajik," katanya.

Dia mengaku wajik tersebut akan disimpan untuk kenang-kenangan. Prosesi adat tersebut tidak hanya dinikmati wisatawan domestik, namun wisatawan mancanegara juga turut hadir untuk menyaksikannya.

Salah satu wisatawan mancanegara, Magdalena, dari Polandia, mengaku tertarik untuk melihat Grebeg Maulud Nabi. Dia pun rela berdesak-desakan di tengah kerumunan masyarakat yang akan meyakinkan Grebeg Maulud Nabi tersebut.  "Saya tertarik dengan budaya Indonesia, dan penasaran mau melihat ini," katanya.

Dia pun mengaku belum mengetahui proses Grebeg Maulud Nabi sebelumnya. Karena itu, dia ingin memiliki pengalaman melihat langsung prosesi adat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Wakil PM Inggris Mundur Gegara Gagal Bayar Pajak Pembelian Properti

Wakil PM Inggris Mundur Gegara Gagal Bayar Pajak Pembelian Properti

News
| Jum'at, 05 September 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Wisata
| Rabu, 27 Agustus 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement