Advertisement
Jalur Pendakian Merapi Ditutup, Warga Diharapkan Bantu Ingatkan Pendaki
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Status aktivitas Gunung Merapi per Minggu (3/12/2023) adalah Siaga Level 3. Status tersebut membuat jalur pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak 2018. Meski begitu, masih ada beberapa pendaki yang nekat akan melakukan pendakian. Warga sekitar diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk mengingatkan pendaki.
Plt. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Boyolali-Klaten, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi mengatakan pada 2023 ada beberapa pendaki dari dalam negeri yang akan mendaki, namun berhasil dicegah oleh warga setempat. Beberapa pendaki mengaku tidak mengetahui informasi ditutupnya jalur pendakian Gunung Merapi dan beberapa lainnya mengaku akan mendaki di Gunung Merbabu namun salah lokasi.
Advertisement
Menurut Akhmadi warga setempat memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah masyarakat dalam negeri maupun mancanegara melakukan pendakian di Gunung Merapi.
“Bantuan kita sangat dibantu masyarakat lokal di perbatasan pintu masuk New Selo karena ada warga disana yang kita rekrut jadi tenaga bantu di PNGN ada keterkaitan bersama dan setiap kali patroli kita mengajak mereka, masyarakat mitra Polisi Kehutanan (Polhut), pas patroli kegiatan sosialisasi mereka sangat membantu kita,” ujarnya, Senin (4/12/2023).
Baca Juga:
Belasan Pendaki Terjebak di Letusan Marapi Belum Ditemukan
Tips Mendaki Gunung bagi Pemula
Jalur Pendakian Gunung Lawu dan Bukit Mongkrong Resmi Dibuka
Sementara berdasarkan rilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Minggu (3/12/2023) tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga Level III. Dari visualnya, gunung dominan berkabut dan asap kawah tidak teramati. Sementara terjadi suara guguran 1 kali dengan intensitas sedang terdengar dari Pos Babadan. Kemudian terjadi pula kegempaan dengan 130 guguran, 167 hybrid atau fase banyak, 6 vulkanik dangkal dan 5 tektonik jauh. Kemudian laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 0,3 cm/hari dalam 3 hari terakhir.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” sebagaimana tercantum di rilis.
Masyarakat direkomendasikan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Sementara dikutip dari laman X (Twitter) BPPTKG pada Senin (4/12/2023) teramati awan panas guguran (APG) ke arah Sungai Boyong dengan tinggi kolom erupsi kurang lebih 500 m di atas puncak, condong ke barat daya. Arah angin saat ini ke utara. Masyarakat untuk mewaspadai gangguan akibat abu vulkanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Advertisement