Belasan Guguran Lava Kembali Terjadi di Gunung Merapi Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus mencatat sejumlah aktivitas vulkanik di Gunung Merapi di pekan pertama Desember ini.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso menuturkan dalam periode pengamatan Kamis (7/12/2023) sejumlah aktivitas vulkanik terpantau terjadi pada pukul 00.00-06.00 WIB. Salah satunya ialah aktivitas guguran lava yang teramati terjadi beberapa kali di Gunung Merapi dalam periode tersebut.
Advertisement
"Teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1600 meter," terangnya.
Tak hanya ke arah barat, sejumlah guguran lava juga terjadi mengarah ke selatan. Tercatat ada empat kali guguran lava ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1,3 kilometer.
Selain guguran lava, puluhan aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Tim BPPTKG mencatat ada 44 gempa guguran dengan amplitudo 3-40 milimeter. Durasi gempa guguran bervariasi dengan rentang 25,2-159 8 detik.
BACA JUGA: Ribut-Ribut Politik Dinasti di DIY, Kaesang Mempersilakan Ade Armando Keluar dari PSI
Gempa low frequency amplitudo delapan milimeter dan durasi 9,3 detik terjadi satu kali. Sedangkan gempa fase banyak tercatat delapan kali terjadi dengan amplitudo 3-11 milimeter. Ada pula gempa vulkanik dangkal yang sempat terjadi tiga kali dengan amplitudo 26-38 milimeter.
Merujuk sejumlah aktivitas yang terjadi, tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
"Masyarakat [diimbau ]agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Kegiatan Kampanye Terakhir Ketiga Calon Wali Kota Jogja Jelang Masa Tenang
- Pasangan Agung-Ambar Tutup Kampanye dengan Pesta Rakyat
- Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ruas Jogja-SS Banyurejo Capai 70,28 Persen, Ditargetkan Rampung 2026
- Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement