Advertisement

Promo November

Belasan Guguran Lava Kembali Terjadi di Gunung Merapi Sleman

Catur Dwi Janati
Kamis, 07 Desember 2023 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Belasan Guguran Lava Kembali Terjadi di Gunung Merapi Sleman Gunung Merapi Jogja meluncurkan lava pijar. - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus mencatat sejumlah aktivitas vulkanik di Gunung Merapi di pekan pertama Desember ini.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso menuturkan dalam periode pengamatan Kamis (7/12/2023) sejumlah aktivitas vulkanik terpantau terjadi pada pukul 00.00-06.00 WIB. Salah satunya ialah aktivitas guguran lava yang teramati terjadi beberapa kali di Gunung Merapi dalam periode tersebut.

Advertisement

"Teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1600 meter," terangnya.

Tak hanya ke arah barat, sejumlah guguran lava juga terjadi mengarah ke selatan. Tercatat ada empat kali guguran lava ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1,3 kilometer.

Selain guguran lava, puluhan aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Tim BPPTKG mencatat ada 44 gempa guguran dengan amplitudo 3-40 milimeter. Durasi gempa guguran bervariasi dengan rentang 25,2-159 8 detik.

BACA JUGA: Ribut-Ribut Politik Dinasti di DIY, Kaesang Mempersilakan Ade Armando Keluar dari PSI

Gempa low frequency amplitudo delapan milimeter dan durasi 9,3 detik terjadi satu kali. Sedangkan gempa fase banyak tercatat delapan kali terjadi dengan amplitudo 3-11 milimeter. Ada pula gempa vulkanik dangkal yang sempat terjadi tiga kali dengan amplitudo 26-38 milimeter.

Merujuk sejumlah aktivitas yang terjadi, tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

"Masyarakat [diimbau ]agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement